Nasib Vaksin Merah Putih tak Jelas, Ketua Tim Unair: Agustus Uji Coba ke Manusia

2 Juni 2021, 09:02 WIB
Prof Dr Fedik Abdul Rantam drh saat menyampaikan hasil penelitian Vaksin Merah Putih UNAIR /Unair

ZONA SURABAYA RAYA - Masih ingat Vaksin Merah Putih besutan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya? Semula vaksin ini dapat dukungan pemerintah pusat, namun hingga kini vaksin itu tak kunjung jelas hasil akhirnya.

Ketua Tim Peneliti Vaksin Merah Putih Unair, Prof. Dr. Fedik Abdul Rantam drh mengungkakan perkembangan vaksin Merah Putih Unair sudah memasuki tahap 1 uji praklinis. Kabar baiknya, uji praklinis tahap 1 itu menunjukkan hasil yang bagus.

“Terkait dengan titer antibodi trennya baik sekali, PA juga baik, dan saat ini pemeriksaan masih berlangsung. Di antaranya pemeriksaan immunotyping, ginjal, hematologi, toksisiti, dan pemeriksaan darah total. Hasil pemeriksaan itulah yang akan dijadikan dasar untuk melakukan uji praklinik fase 2,” ungkap Prof Fedik dikutip Rabu, 2 Juni 2021.

Baca Juga: Real Madrid CLBK dengan Carlo Ancelotti, Sederet Trofi Bergengsi Jadi Modal

Saat ini pihaknya bersama tim sedang menyiapkan uji praklinis fase 2. Termasuk menyiapkan hewan uji coba.

“Dari situ kita bisa menentukan berapa efikasi, dosis, dan lain-lain untuk persiapan uji klinik fase 1 pada manusia,” tambah Prof Fedik.

Jika sesuai rancangan yang sudah berjalan, pada bulan Agustus mendatang, tahap berikutnya, dimulai uji klinik fase 1 pada manusia.

Baca Juga: Toko Nam Depan Tunjungan Plaza Dibongkar Tahun 2002, Siapa Pelakunya?

Sebelumnya, Unair melakukan riset vaksin dengan beberapa platform, antara lain platform inactivated virus, platform viral vector dengan adenovirus, dan platform peptide.

Ketiga platform itu masih berlanjut dan konstruksi platform inactivated virus telah selesai lebih awal untuk lanjut ke uji preklinis dan uji klinis.

“Plan lain kita siapkan varian virus lain. Ini adalah menjaga kalau ini fail maka ada subtitusi, tidak perlu menunggu 10 bulan sampai menjadi seed vaccine,” ucap Prof Fedik.

Baca Juga: HUT Surabaya Bukan 31 Mei, Budayawan dan Ahli Siapkan Bukti-Bukti, Wawali: Mereka Gelisah

“Pasti jadi (vaksin Merah Putih, Red). Harapan kami Desember sudah bisa, paling lama Februari atau Maret sudah masuk skema industri,” sambungnya.

Lebih lanjut, Prof Fedik berharap, penelitian ini sesuai dengan harapan pemerintah dan juga masyarakat Indonesia, yakni, pengembangan vaksin mandiri agar pemerintah dapat mengatasi virus Covid-19 secara mandiri pula.

“Bagi akademisi, kita optimis bisa mengembangkan teknologi membuat vaksin sendiri. Tentu ini sebagai awal,” pungkas Prof. Fedik.

Baca Juga: Dugaan Kasus Kekerasan Seksual SPI: Korban sudah Divisum, Terduga Pelaku belum Terima Surat Panggilan

Seperti diketahui Pada, Jumat 28 Mei 2021 lalu, Kemenko Bidang Perekonomian dan Sekretaris Kabinet RI menyatakan dukungan untuk realisasi Vaksin Merah Putih platform Unair yang sudah masuk tahap satu uji praklinis.

Salah satu bentuk dukungan itu, mereka mengadakan pertemuan dengan agenda membahas perkembangan Vaksin Merah Putih platform Unair secara online dan offline.

Pembahasan uji prakilik ini juga dihadiri Prof. Dr. Ni Nyoman Tri Puspaningsih, M.Si selaku Koordinator Riset Covid-19 UNAIR sekaligus Wakil Rektor Unair Bidang Riset, Inovasi, dan Community Development.

Baca Juga: Penuh Kejanggalan, Nelayan di Banyuwangi Tolak Reklamasi Watu Dodol

Lalu ada Dida Gardera, ST., M.Sc Asisten Deputi Agro, Farmasi, dan Pariwisara Kemenko Bidang Perekonomian dan Sudirman Direktur PT Biotis Prima Agrisindo

Agenda itu juga dihadiri beberapa pejabat terkait dari Sekretariat Kabinet RI, Kementerian Badan Usaha Milik Negara, Kementerian Kesehatan, Badan Pengawas Obat dan Makanan.***

Editor: Ali Mahfud

Tags

Terkini

Terpopuler