Toko Nam Depan Tunjungan Plaza Dibongkar Tahun 2002, Siapa Pelakunya?

- 2 Juni 2021, 06:32 WIB
Replika bangunan Toko Nam yang berada di depan Tunjungan Plaza 5 Surabaya
Replika bangunan Toko Nam yang berada di depan Tunjungan Plaza 5 Surabaya /Zona Surabaya Raya/Byta Indrawati


ZONA SURABAYA RAYA - Hancurnya Toko Nam di depan Tunjungan Plaza tampaknya tidak bisa dilupakan warga Surabaya. Bangunan Cagar Budaya itu menjadi salah satu jejak sejarah yang saat ini lenyap. Namun siapa yang melenyapkan hingga kini tak terusut.

Warga Kota Surabaya pasti tak asing lagi dengan pusat perbelanjaan yang ada di jantung kota, yakni Tunjungan Plaza. Bahkan mall terbesar di Kota Surabaya ini sering membuat para pengunjung bingung karena saking luasnya.

Tapi, apakah warga kota pernah memperhatikan salah satu bangunan unik yang berada di depan Tunjungan Plaza 5? Jika iya, pasti pernah melihat bagunan tua yang disangga oleh beberapa besi dan berada di trotoar jalan. Letaknya berada persis dibawah jembatan penyebrangan orang (JPO) di depan hotel Swish Berlin.

Baca Juga: Pengusaha Properti Surabaya Ditangkap, Ini Dugaan Kejahatan yang Dilakukan

Bangunan itu dahulu bernama Toko Nam, yakni pusat perbelanjaan yang sama halnya dengan mall masa kini.

Direktur Surabaya Harritage Society Freddy H. Istanto mengatakan bangunan Toko Nam yang berada di depan Tunjungan Plaza 5 itu bukanlah bangunan asli. Tapi sebuah replika.
Artinya, bangunan asli sudah hancur. “Jadi cagar budaya yang sekarang itu replika di depan TP 5,” kata Freddy.

Sementara itu, Koordinator Forum Begandring Soerabaia, Kuncarsono Prasetyo kemudian menceritakan bangunan Toko Nam lama dan yang terdapat di foto-foto lama itu sengaja dibongkar pada tahun 2002.

Pembongkaran itu, lanjut dia, kemudian mendapat ultimatum dari Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, yang saat itu Sunarto masih menjabat sebagai Wali Kota Surabaya. Sunarto lalu meminta untuk dikebalikan seperti bangunan semula.

Baca Juga: Ungkap Rencana Ibu Kota Negara, Erick Thohir: 50 Juta Tambahan Penduduk Mau ke Mana?

“Itu sebetulnya dapat SK cagar budaya tahun 1996 dari Wali Kota. Tahun 2002 dibongkar, memang akan dibikin mall tapi bukan mall sekarang awalnya. Karena itu sebelumnya adalah pusat perbelanjaan, tahun 1996/1997 itu sudah berhenti beroperasi dan kemudian diratakan dengan tanah dan di bongkar lagi,” kata Kuncarsono dikutip Rabu, 2 Juni 2021.

Halaman:

Editor: Ali Mahfud


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x