Network
ZONA SURABAYA RAYA- Di tengah kesibukan melayani masyarakat terkait pertanahan, Kantor Pertanahan atau Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Surabaya 2 masih memperhatikan sektor Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Meski dalam lingkup kecil, BPN Kota Surabaya 2 menggelar pameran UMKM di Kantor Arsip BPN di Jalan Tunjungan Surabaya.
Sedikitnya, ada 10 UMKM binaan BPN Kota Surabaya 2 berpartisipasi dalam kegiatan ini. Mereka menjual produk unggulannya mulai makanan, minuman, kerajinan hingga produk fashion.
Menariknya, pameran UMKM ini diprakarsai ibu-ibu yang tergabung Ikatan Istri Karyawan dan Karyawati (Ikawati).
Baca Juga: Dapat Hibah Lahan Senilai Rp22 Miliar dari Pemkot, Begini Komitmen BPN Surabaya II
Kepala Kantor Pertanahan (Kantah) 2 Surabaya, Lampri A Ptnh SH MH mengatakan pameran ini sebagai ajang promosi untuk menggandeng UMKM binaan yang berada di Surabaya Timur.
Dengan kegiatan yang digelar sejak Senin, 5 September 2022 lalu, diharapkan UMKM binaan ini naik kelas. Tidak hanya bermain ke pasar nasional, tetapi merambah hingga ke internasional.
"Ini display produk 10 UMKM binaan kami, walaupun sedikit kami harap dapat menggandeng UMKM lain yang ada di Surabaya Timur," ujar mantan Kakantah Bojonegoro ini, Selasa 6 September 2022.
Menurutnya, keberadaan sektor UMKM binaan ini mampu menyerap 97 persen dari total tenaga kerja yang ada, serta dapat menghimpun sampai 60,4 persen dari total investasi di Indonesia.
"Potensi dari UMKM yang besar tersebut perlu dimaksimalkan," ucap Lampri.
Terpisah, Ketua Ikawati Kantah Surabaya 2 Yetty Nurbuati Krystianti Lampri menjelaskan, untuk menarik pengunjung pameran tersebut juga diadakan pembuatan batik tulis.
"Sehingga bagi mereka yang ingin mengenalkan bagaimana cara pembuatan produk UMKM, mereka bisa melakukan pelatihan di hari-hari tertentu untuk menarik pengunjung," tuturnya.
Yetty berharap berharap UMKM dari 15 kecamatan di Surabaya Timur dapat bergabung menjadi binaannya. Selain itu juga Ikawati dapat memfasilitasi agar UMKM binaan dapat lebih dikenal masyarakat.
"Fasilitas yang kami berikan memang tidak berupa uang, tetapi kami memfasilitasinya tempat, sertifikasi produk sampai pemasaran," pungkas Yetty. ***
