Target Uji Klinis Vaksin Merah Putih Buatan Unair Mundur, Rektor Mulai Pesimis

- 3 Agustus 2021, 06:40 WIB
Dokumentasi vaksinasi massal
Dokumentasi vaksinasi massal /Zona Surabaya Raya/Humas Pemkot Surabaya

”Virus yang dipakai dengan varian terbaru. Namun sebelum dilakukan uji tantang, makaka terlebih dulu dilakukan screening ketat. Tujuannya untuk mengetahui kesehatan hewan tersebut,” ujarnya.

Vaksin Merah Putih sendiri terbuat dari inactivated virus. Sebuah vaksin dengan metode melemahkan virus corona, kemudian virus yang lemah itu, disuntikan ke tubuh manusia guna menciptakan imun.

Baca Juga: Muncul Varian Virus Lambda, Ini Analisa Pakar Kesehatan Unair

“Selain Vaksin MP, Unair juga tengah mengembangkan vaksin berbasis adenovirus,” ungkpanya.

Prof. Nyoman mengatakan, bahwa vaksin adenovirus menggunakan platform viral vektor. Platform ini sama dengan metode yang dipakai Vaksin Astrazeneca.

“Adenovirus pada Vaksin Astrazeneca menggunakan spike strange Wuhan. Kemudian peneliti Unair mengembangkannya dengan menggunakan varian mutan Delta. Penelitian itu masih berjalan. Belum ada hasilnya,” jelasnya.

Baca Juga: Simak 4 Aspek Penting Aman dan Nyaman saat Isoman ala Pakar Unair Surabaya

Sementara itu, Rektor Unair Prof. M. Nasih mengatakan, molornya uji klinis tahap 1 di karena terkendala fasilitas laboratorium BSL-3 di Bogor.

“Untuk menyelesaiakan masalah itu, Unair berkerjasama dengan Balai Karantina Sumber Daya Alam (BKSDA) Jatim. Kemudian Unair juga menggunakan fasilitas laboratorium Animal BSL-3 miliknya sendiri, agar pre-klinis tahap 2 segera selesai,” ungkap Prof. Nasih.

Selain itu, Prof. Nasih menjelaskan, ada beberapa bahan yang harus didatangkan dari luar negeri. Kedatangan bahan yang lama, membuat molornya uji pre klinis tahap 2.

Halaman:

Editor: Ali Mahfud


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah