Gubernur Khofifah Bocorkan Varian Covid-19 India B.1.617.2, ITD Unair: Sampel Rusak

- 15 Juni 2021, 13:43 WIB
Rektor Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Prof. Moh. Nasih
Rektor Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Prof. Moh. Nasih /Zona Surabaya Raya/Byta Indrawati

ZONA SURABAYA RAYA – Adanya varian baru Covid-19 asal India (B.1.617.2) masuk Jawa Timur (Jatim) membuat orang bertanya-tanya. Apalagi yang membocorkan varian virus Corona itu Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Namun anehnya, Institute of Tropical Disease (ITD) Universitas Airlangga (Unair) menyatakan sejumlah sampel yang diteliti dalam kondisi rusak.

Rektor Unair Prof. Mohammad Nasih mengakui ITD Unair telah mengambil sampel varian covid-19 di Bangkalan, Madura, pada Minggu lalu. Ada 40 sampel yang telah diambil, tapi 24 di antaranya masih dalam tahap penelitian.

Kepala ITD Unair Prof. Inge Lusida mengatakan sampai saat ini penelitiannya masih belum selesai. Sehingga pihaknya masih belum bisa menyimpulkan varian virus yang diteliti.  “Ditunggu dulu belum selesai penelitannya,” ucap Prof. Inge, Selasa 15 Juni 2021.

Prof. Moh. Nasih menambahkan penelitian sampel ini agak terlambat. Sebab, terkendala pada sampel yang dipakai. Dari 24 sampel penelitian yang diteliti, baru tiga sampel yang berhasil diidentifikasi. Hasil dari penelitian tiga sampel itu sudah diberikan kepada Gubernur Jatim dan Menteri Kesehatan.

Baca Juga: Penyelundupan 30.500 Benih Lobster Berhasil Digagalkan Polda Jatim, Negara Merugi Capai Rp 1 Miliar

Sayangnya, Prof. Nasih masih belum bisa menyimpulkan secara pasti hasil penelitian tersebut. Namun menurutnya ada kesamaan antara varian virus di daerah Kudus dengan tiga sampel penelitian.

“Masih nampaknya ya. Belum bisa kami simpulkan. Sebab, masih banyak sampel yang harus diteliti,” ujarnya.

Disinggung mengenai, berapa lama waktu yang dibutuhkan dan sampel yang harus ditelititi agar penelitian bisa disimpulkan, Prof. Nasih tidak mengetahui secara pasti.

Namun pihaknya akan menguji seluruh sampel yang telah dikirimkan. Dia tidak bisa memastikan seperti apa hasilnya. Namun bila melihat tiga sampel yang ada, pihaknya meminta pemerintah mengeluarkan kebijkan khusus. Terutama perhatian pada pulau Madura.

Halaman:

Editor: Ali Mahfud


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah