Simak 4 Aspek Penting Aman dan Nyaman saat Isoman ala Pakar Unair Surabaya

- 14 Juli 2021, 15:45 WIB
Dokter Spesialis Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi (Paru) sekaligus Dosen Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (UNAIR) dr. Arief Bakhtiar, Sp./Zona Surabaya Raya/Humas Unair
Dokter Spesialis Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi (Paru) sekaligus Dosen Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (UNAIR) dr. Arief Bakhtiar, Sp./Zona Surabaya Raya/Humas Unair /

ZONA SURABAYA RAYA – Meningkatnya jumlah pasien positif Covid-19 membuat ruang isolasi di banyak rumah sakit penuh. Alhasil tak sedikit pasien yang melakukan isolasi mandiri di tempat tinggal mereka.

Seperti diketahui, isolasi mandiri atau isoman dilakukan selama 7 sampai 10 hari untuk mereka yang tidak bergejala. Serta 14 hari bagi yang bergejala ringan, dengan catatan 3 hari terakhir sudah tidak ada gejala yang muncul. Lalu bagaimana sebaiknya isolasi mandiri dilakukan?

Setidaknya ada empat hal yang semestinya dipenuhi selama isolasi mandiri atau isoman. Seperti dikatakan oleh Dosen Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (UNAIR) dr. Arief Bakhtiar, Sp.P.

Baca Juga: Tips Cegah Kanker Payudara

1. Rutin Lakukan Evaluasi

Dalam kesempatan wawancara dengan tim UNAIR News, Arief menjelaskan bahwa evaluasi sangat penting dilakukan selama menjalani isoman. Evaluasi dapat dilakukan dengan memantau suhu badan. Serta rutin mengukur saturasi oksigen pada pasien.

“Jika dalam 2 sampai 3 hari kedepan gejalanya semakin memburuk, ya isolasi mandirinya jangan dilanjutkan, segera ke rumah sakit,” kata Arief, Rabu, 14 Juli 2021.

2. Sediakan Fasilitas Mumpuni

Selanjutnya, Arief juga menandaskan agar tempat tinggal atau rumah dalam kondisi mumpuni selama isoman. Setidaknya ada kamar tersendiri bagi pasien isoman.

Halaman:

Editor: Gita Puspa Ningrum


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x