Dikritik Pendukung Persebaya, PSSI Ngotot Lanjutkan Liga 1 di Bali Meski 100-an Pemain Terpapar Covid-19

- 6 Februari 2022, 13:57 WIB
Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan. PSSI Ngotot Lanjutkan Liga 1 di Bali Meski 100-an Pemain Terpapar Covid-19
Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan. PSSI Ngotot Lanjutkan Liga 1 di Bali Meski 100-an Pemain Terpapar Covid-19 /Pikiran Rakyat

ZONA SURABAYA RAYA- PSSI sepertinya mengabaikan kritik pendukung Persebaya Surabaya, terkait pelaksanaan kompetisi BRI Liga 1 2021-2022. Padahal 100-an pemain terpapar Covid-19.

PSSI menyatakan lanjutan Liga 1 musim ini tetap digelar di Bali sesuai rencana, meski kasus Covid-19 di kalangan pemain terus bertambah.

"Saya rasa pemain memiliki antibodi dan stamina yang tinggi. Jadi kalau pun kena Covid-19, tidak butuh waktu lama untuk recovery dan akhirnya dinyatakan sembuh,” kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI Yunus Nusi dikutip ZonaSurabaya.com, Minggu 6 Januari 2022, dari laman resmi PSSI.

Sebelumnya, sejumlah elemen Bonek, sebutan pendukung Persebaya, mengkritik PSSI yang dinilai memaksakan pertandingan Liga 1 digelar di saat badai virus Corona menerpa banyak pemain.

Baca Juga: Bonek Persebaya Kartu Kuning Ketua Umum PSSI Iwan Bule di Surat Terbuka, Ini Isi Lengkapnya

"Kasus lain yang tidak kalah jahatnya adalah, ada tim yang dipaksa bermain kendati jumlah pemain mereka sedang terjangkit Covid-19 dalam jumlah yang massif. Bahkan untuk memenuhi syahwat federasi, pemain yang masih cedera pun dipaksa mengisi kuota di line up pemain. Kurang ajar!

Memang, akhir-akhir ini Bali tidak bersahabat bagi para peain bola yang sedang berkompetisi di sana. Saat ini saja, hampir menembus 100 kasus pemain dan official yang terinfeksi Covid-19. Sudah di luar batas kewajaran. Salah satu penyebabnya, jadwal bertanding di tengah malam yang sangat rawan bagi kesehatan pemain," demikian petikan Surat Terbuka Bonek yang beredar di sejumlah akun medsos pendukung Persebaya, seperti @greennord.27 dan @kitabonek.

Baca Juga: PSSI Janji Evaluasi Wasit yang Vonis Offside Taise Marukawa di Laga Persebaya vs PSIS, Ini Kata Ahmad Riyadh

"Kini, kami jengah melihat sepak bola tanah air yang mulai sekarat dalam kendali Achmad Iriawan alias Iwan Bule itu. Dengan begitu, kami putuskan berikan KARTU KUNING sebagai peringatan awal bagi Iwan Bule dan kroni-kroninya yang terbukti tidak becus mengurusi sepak bola tanah air," sebut Surat Terbuka Bonek di bagian lainnya.

Sementara itu, PSSI dikutip dari laman resminya membenarkan bahwa dalam Seri IV di Bali sedikitnya ada sekitar 100 pemain plus ofisial yang terpapar covid-19.

Namun, menurut PSSI, tingkat kesembuhan juga relatif tinggi, yakni sebanyak 70% dalam rentang waktu 4-5 hari.

"Sisanya saat ini sedang dalam masa pemulihan,” ujar Yunus Nusi.

Baca Juga: Big Match Persebaya Surabaya vs Persipura, Aji Santoso Siapkan Strategi Redam Agresivitas si Mutiara Hitam

Menurut Yunus, Ketua Umum PSSI dan semua Exco PSSI menyadari bahwa Covid-19 kini mulai menanjak lagi, khususnya di Pulau Jawa dan Bali.

"Setelah kami melakukan rapat melalui virtual zoom, akhirnya disepakati BRI Liga 1 terus dilanjutkan di Pulau Bali dengan berbagai pertimbangan,” tandas Yunus .

Pertimbangan itu antara lain terkait jadwal BRI Liga 1, FIFA, AFC, dan AFF, perjanjian dengan broadcaster, kontrak pemain, dll.

Selain itu merujuk regulasi Liga 1 pada Ayat 5 : “Jika ada pemain dan/atau ofisial yang tidak diizinkan untuk berpartisipasi dalam pertandingan karena kasus covid-19 yang terkonfirmasi oleh Satuan Tugas Covid-19, klub diminta untuk mendatangkan bila ada pemain standby di kota domisili/lainnya yang telah terdaftar dari 35 pemain yang didaftarkan. “

Baca Juga: Isu Revolusi PSSI Mencuat Lagi, Buntut Kejadian yang Menimpa Persebaya dan Persikabo 1973

Itu dilakukan untuk memastikan bahwa pelaksanaan pertandingan tetap dapat dijalankan sesuai jadwal. (prosedur pengesahan pemain tetap sama).

Sedangkan Ayat 6 : Untuk menghindari keraguan, keberadaan kasus covid-19 yang dikonfirmasi untuk Individu mana pun tidak akan berdampak pada penjadwalan Pertandingan. Hanya individu tersebut yang tidak diizinkan bertanding dan mendapat penanganan Satgas Covid-19. Sedangkan Pertandingan tetap dilaksanakan sesuai jadwal.

Ayat 7 : Dalam keadaan luar biasa, di mana setelah swab tes rapid antigen pada hari pertandingan membuat klub yang akan bertanding hanya menyisakan kurang dari 14 pemain (termasuk salah satu di antaranya adalah penjaga gawang), maka LIB dan PSSI bisa segera menggelar rapat darurat untuk memberikan keputusan dalam tempo cepat dan setiap keputusan akan bersifat final.

Baca Juga: Persebaya Dirugikan Wasit di Laga Lawan PSIS Semarang, PSSI yang Mengulang Kasus Persela Diprotes

Untuk diketahui, PSSI dan PT LIB melakukan emergency meeting pada Jumat malam 4 Februari 2022, menyikapi lanjutan BRI Liga 1 2021/2022 Seri IV yang berlangsung di Pulau Bali.

Rapat darurat itu dihadiri Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan, Wakil Ketua Umum PSSI Iwan Budianto, Sekretaris Jenderal PSSI Yunus Nusi, Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB) Ahmad Hadian Lukita, Direktur Operasional LIB sudjarno, anggota Komite Eksekutif PSSI Haruna Sumitro dan Direktur Teknik PSSI Indra Sjafri. ***

Editor: Ali Mahfud

Sumber: PSSI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x