Bonek Jadi Demo atau Tidak? Begini Ketua Komite Wasit PSSI Jawab Tuntutan Revolusi Wasit, Simak Baik-baik!

15 November 2021, 14:27 WIB
Sejumlah pentolan Bonek, sebutan pendukung Persebaya Surabaya, saat menyampaikan 5 tuntutan mengenai revolusi wasit. /Kolase Instagram @greennord.27 dan Twitter @AndiePeci

ZONA SURABAYA RAYA- Apa kabar demo Bonek yang menuntut Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) melakukan revolusi wasit? PSSI masih punya waktu seminggu lagi untuk menjawab 5 tuntutan pendukung Persebaya Surabaya itu.

Jika PSSI yang diketuai Mochamad Iriawan tidak memenuhi tuntutan revolusi wasit, bisa jadi aksi demo Bonek benar-benar diwujudkan.

Pasalnya, dalam poin terakhir sikap Bonek, mereka akan melakukan aksi serentak secara nasional dengan jumlah masa lebih besar, bila tuntutan tersebut diabaikan PSSI.

Menanggapi hal itu, Ketua Komite Wasit PSSI, Ahmad Riyadh angkat bicara. Pria yang juga berprofesi advokat ini menegaskan sudah menyalurkan aspirasi Bonek. Bahkan, PSSI mengklaim sudah melaksanakan tuntutan Bonek.

Baca Juga: Demo soal Revolusi Wasit Ditunda, Bonek Kirim 5 Tuntutan ke PSSI, Isinya Bikin Merinding

"Sudah disalurkan ke PSSI dan beberpa point (tunutan Bonek, red) sudah dilakukan," ungkap Ahmad Riyadh dihubungi ZonaSurabayaRaya.Pikiran-Rakyat.Com , Senin 15 November 2021.

Sebagai informasi, ada 5 tuntutan yang disampaikan Bonek melalui Asprov PSSI Jatim, sehingga mereka membatalkan aksi demo pada 10 November 2021.

Ke-5 tuntutan Bonek itu sebagai berikut:

  1. Revolusi total sistem sepak bola nasional.
  2. Tindak tegas semua wasit sepak bola Indonesia yang tidak menjujung semangat fairplay, respect, dan sportivitas.
  3. Transparansi dan publikasi hukuman kepada perangkat pertandingan yang dikenai sanksi, terutama pertandingan antara Persebaya Surabaya vs Persela Lamongan yang digelar tanggal 21 Oktober 2021.
  4. PSSI segera melakukan penguatan sistem untuk membantu kepemimpinan wasit di Liga 1 dengan penambahan teknologi VAR (Video Asisten Wasit), atau penambahan jumlah hakim garis terutama garis gawang di setiap gawang tim yang bertanding.
  5. Bila aspirasi kami ini tidak didengar dan terjadi kembali kesalahan-kesalahan serupa, kami akan melakukan aksi serentak secara nasional dengan jumlah masa aksi lebih besar, terhitung 14 hari setelah surat ini diserahkan.

Baca Juga: Bukan ke Persebaya, David da Silva Kian Dekat ke Persib tapi Diminati PSIS, Ini Buktinya

Ditanya soal poin mana yang sudah dilakukan PSSI, Ahmad Riyadh menyebut salah satunya menjatuhkan sanksi terhadap wasit yang melakukan pelanggaran.

"Menghukum wasit dan mempublikasikannnya," tandas Ahmad Riyadh yang juga menjabat Ketua Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Jatim ini.

Meski demikian, Ahmad Riyadh tidak menjelaskan detil mengenai wasit-wasit yang sudah disanksi PSSI.

Mengenai kemungkinan mengundang tokoh-tokoh Bonek yang sebelumnya akan menggelar aksi demo, Ahmad Riyadh mengaku pihaknya belum memikirkan hal tersebut.

"Belum ada rencana," cetus Ahmad Riyadh yang juga salah satu bos media di Surabaya, Jawa Timur.

Baca Juga: Persebaya Surabaya Meroket Menuju Big Three di Seri 3, Suporter: Sport Science tak Berguna jika Lawan Ini

Seperti diketahui, wasit yang memimpin pertandingan di kompetisi BRI Liga 1 2021/2022 dan Liga 2 menjadi sorotan. Keputusan wasit dinilai kontroversial dan merugikan sejumlah klub.

Wasit Musthofa Umarela yang memimpin pertandingan Persebaya Surabaya vs Persela Lamongan pada 21 Oktober 2021.

Saat itu, gol striker Persebaya Jose Wilkson dianulir meski sudah melewati garis gawang Persela.

Sebaliknya, gol striker Persela Ivan Carlos malah disahkan wasit Musthofa Umarella. Padahal, Ivan Carlos dalam posisi offside.

Persebaya akhirnya hanya meraih 1 poin, karena hasil pertandingan berakhir dengan skor 1-1.

Menariknya, Komite Wasit PSSI hanya mengistirahakan Wasit Musthofa Umarella sebagai sanksinya.

Baca Juga: Bisakah Striker Persebaya Jose Wilkson Ngosek di Seri 3? Ingat juga, David da Silva Segera Bebas Transfer!

Selain Persebaya, PSIS Semarang juga merasa dirugikan wasit saat meladeni Barito Putera pada 20 Oktober 2021. Wasit menganulir hadiah penalti saat pelanggaran dilakukan di kotak penalti.

Anehnya, wasit malah memberi hadiah tendangan bebas untuk Barito Putera.

Hal itu yang kemudin memicu Bonek untuk menggelar aksi dengan tuntutan utamanya revolusi wasit.

"Kami tunggu 14 hari ke depan sejak ditandatangani 5 tuntutan kami untuk sepak bola Indonesia lebih baik

Tapi, sekali lagi, kami tegaskan bahwa kami tak akan pernah bernegosiasi dengan penjahat sepak bola. Kapanpun dan di manapun!!," ungkap elemen Bonek melalui akun Instagram @greennord.27.

Nah, jadi demo apa tidak lurrr? ***

Editor: Ali Mahfud

Tags

Terkini

Terpopuler