Network
ZONA SURABAYA RAYA - Pemerintah sudah membuka kesempatan masyarakat untuk mudik lebaran tahun ini, dengan tetap memperhatikan prosedur kesehatan. Bisa dipastikan, hal ini akan dimanfaatkan masyarakat yang sudah kangen untuk melakukan perjalan jauh atau berwisata bersama keluarga.
Sebelum mempersiapkan liburan, Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, Sp.PD-KGEH, Dekan Fakultas Kedoktersn UI juga mengingatkan untuk jauh hari mengantisipasi beberapa penyakit yang perlu diwaspadai pasca melakukan aktivitas wisata di saat libur panjang, selain COVID-19.
Sebenarnya cara mengantisipasi penyakit pasca libur panjang ini sudah pernah dirilis di laman resmi fk ui tahun lalu saat COVID-19 masih dalam masa siklus puncaknya. Namun saran ini masih relevan untuk dijalankan ketika hendak libur lebaran tahun 2022 yang akan datang.
Menurut Prof. Ari, ada tiga kelompok penyakit yang biasa terjadi pasca liburan, yaitu penyakit akibat kelelahan, penyakit kronis yang kambuh, dan penyakit kecelakaan.
Baca Juga: Ini Kumpulan Link Twibbon Ramadhan 1442 H Unik dan Elegan yang Perlu Kalian Download
"Tentunya kondisi kelelahan dan kambuhnya penyakit kronis akan meningkatkan risiko untuk terjadinya infeksi COVID-19,” kata Prof. Ari.
Penyakit akibat kelelahan adalah kelompok penyakit yang paling umum dijumpai pasca liburan. Kelompok penyakit ini biasanya timbul pada seseorang yang melakukan perjalanan lama atau panjang.
Perlu diwaspadai, daya tahan tubuh bisa menurun jika selama dalam perjalanan, tubuh kurang istirahat.
Selain itu faktor konsumsi makanan juga memicu kelompok penyakit ini, biasanya karena makan yang seadanya tanpa memperhatikan kebersihan.
Baca Juga: Jin Ha Pachinko Diduga Terlibat Kasus Pelecehan Seksual, Akibat Unggah Foto Nenek Korea
“Daya tahan tubuh yang menurun membuat mereka mudah mengalami penyakit seperti flu atau infeksi saluran napas atas," terang Prof. Ari.
Lalu konsumsi makanan seadanya tanpa memerhatikan kebersihan dan keamanan makanan selama di perjalanan membuat mereka rentan mengalami diare.
Kondisi kurang istirahat dan kurang bergerak saat dalam perjalanan juga membuat pelaku perjalanan jarak jauh bisa mengalami sakit kepala dan pegal-pegal sesampainya di tempat tujuan.
“Mereka yang berlibur ini biasanya lupa akan rasa lelah karena antusias menikmati tempat liburan. Hal ini membuat kelelahan semakin bertambah sehingga akan memengaruhi daya tahan tubuh seseorang dan membuatnya semakin mudah terkena infeksi, salah satunya infeksi COVID-19,” lanjut Ari.
Baca Juga: Profil Samsul Arif Munip, Striker Tajam Persebaya Ternyata juga Menyukai Walang Goreng
Sementara untuk kelompok penyakit kronis akan kambuh, misalnya akibat menikmati kuliner yang kurang terkontrol selama liburan.
Wisata kuliner dengan nilai kalori dan lemak tinggi, tentu harus diwaspadai terutama bagi penderita penyakit darah tinggi, asam urat, kolesterol, dan kencing manis.
"Mereka tidak boleh lupa untuk mengonsumsi obatnya secara rutin," Prof. Ari mengingatkan .
Penyakit kronis lainnya, seperti sakit maag juga dapat kambuh karena pola makan tidak teratur dan konsumsi makanan berlemak berlebih, seperti coklat dan keju.
Adapun kelompok penyakit kecelakaan, bisa timbul salah satunya faktor kelelahan saat berwisata.
Perlu diwaspadai jika mengantuk saat mengemudi. Pastikan juga kondisi kendaraan yang optimal saat perjalanan liburan.
Antisipasi terhadap berbagai penyakit pasca liburan termasuk infeksi COVID-19 yang masih mengancam, merupakan hal yang harus diperhatikan.
Masyarakat yang sudah kangen suasana liburan harus tetap melakukan upaya pencegahan terhadap penyakit COVID-19 dengan selalu menerapkan protokol kesehatan.
Dengan memikirkan kewaspadaan jauh hari sebelum liburan, masyarakat dapat beraktivitas kembali pasca liburan dalam kondisi tubuh yang sehat.***
