Menurut Risna, SN ini pemberani dan dipanggil jenderal harusnya dia bisa melapor kalau memang benar. "Kalau saya tau pasti saya juga akan melaporkan, tetapi SN tidak pernah ada isu isu ini selama 12 tahun dan saya tidak pernah tau," ungkapnya.
Dengan adanya masalah ini, sekitar September 2021, Ditjen Pendidikan memeriksa sekolah SPI, Anak anak diperiksa satu satu, tetapi semuanya menyatakan tidak pernah ada isu sama sekali tentang hal ini.
"Oleh karena itu akreditasi kami masih A diterbitkan di Desember 2021," lanjut dia.
Sedangkan, Sandy Fransisco, dalam keterangannya, mengatakan, pernah diperiksa di Polda Jatim. Ia sebagai Ketua Yayasan menyampaikan, sejak 2015 sehari-hari Yayasan disokong oleh para donatur.
Sejak awal berdirinya Yayasan dengan maksud berkomitmen hanya menerima siswa yatim piatu.
"Yang diutamakan, yatim piatu atau siswa dari keluarga yang tidak mampu ", ucapnya.
Saksi juga memaparkan, selama mendirikan Yayasan pada tahun 2003 hingga 2020, tidak pernah dengar ada pencabulan yang dilakukan Eko Julianto (Ko Jul). Sedangkan pada 2011 ia mulai aktif tinggal di Yayasan.
Namun santer pada pemberitaan di beberapa media, ada permasalahan dengan isu Eko Julianto melakukan perbuatan cabul.
"Atas isu tersebut, saya tidak percaya masalah yang membelit Kojul karena sebagian saya di sana juga (tinggal di Yayasan) dan saya tidak pernah mendengar bahkan isu isu pun tidak ada selama 12 tahun ini.”