Network
ZONA SURABAYA RAYA - Aksi demo pemuda gapura di Polda Jatim sempat terjadi kericuhan. Mereka menuntut Polda Jatim untuk mengungkap mafia pupuk, diwarnai kericuhan. Pasalnya, pendemo merasa 'kesal' apa yang dijanjikan bertemu Kapolda Jatim dan Kapolres Tuban hingga waktu yang disepakati tidak ada kejelasan, Rabu 2 Maret 2022.
Para peserta demo yang jumlahnya tidak banyak ini, hanya sekitar 20 orang ini melakukan orasi di depan pintu masuk keluar Mapolda Jatim. Terik matahari membuat aksi demo semakin panas dan akhirnya, massa memblokade pintu masuk Polda Jatim, tapi mereka mendapat hadangan dari aparat kepolisian.
Polisi terpaksa membubarkan demo karena menyebabkan antrian panjang kendaraan yang hendak masuk maupun keluar Mapolda Jatim.
Para pendemo terus berusaha merangsek menutup pintu masuk dan keluar sambil berorasi memberikan semangat kepada para pendemo lainnya.
Akibat aksi blokade pintu masuk dan keluar, terlihat ketegangan antara aparat kepolisian yang berusaha membubarkan massa.
Aksi dorong mendorong antara pendemo dengan polisi semakin tegang. Pasalnya, mobil ataupun motor yang ingin masuk dan keluar terlihat mengular. Hingga akhirnya polisi berpangkat pamen dari satuan provos mendatangi para pendemo diajak untuk berdialog. Akhirnya mereka bersedia duduk dan berdialog.
Mereka menuntut kepada Polda Jatim mengusut tuntas kasus mafia pupuk yang ditangani di Polres Tuban.
Hamdan Korlap aksi demo di Polda Jatim ini menjelaskan buntut dari penangkapan pelaku pupuk oleh Polres Tuban. Dimana pendemo menganggap proses hukum atas kasus ini tidak ada tindak lanjut nya. " Dari kasus pupuk ilegal ini membuat petani di Madura kesulitan mendapatkan pupuk,"ujarnya disela sela demo.
Usai melakukan aksi, lima orang perwakilan pendemo difasilitasi di ruang SPKT Polda Jatim untuk melakukan kordinasi akan tuntutan mereka. Dan aksi demo berakhir damai.***
