Diantar Bonek, Aremania Satu Ini Bersepeda Pancal Tuntut Keadilan Tragedi Kanjuruhan ke Jakarta!

- 5 Agustus 2023, 15:00 WIB
Seorang warga Malang Miftahuddin Ramly (kiri) dengan sepeda dan keranda mayat disambut perwakilan suporter Persebaya saat tiba di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya.
Seorang warga Malang Miftahuddin Ramly (kiri) dengan sepeda dan keranda mayat disambut perwakilan suporter Persebaya saat tiba di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya. /ANTARA/



ZONA SURABAYA RAYA - Seorang warga Malang, Miftahuddin Ramly, menuntut keadilan atas tragedi Kanjuruhan dengan mengendarai sepeda pancal ke Jakarta.

Saat beristirahat di Surabaya, Miftahuddin Ramly diantar oleh suporter Persebaya Surabaya, Bonek, ke Stadion Gelora Bung Tomo (GBT).

"Saat saya lewat Surabaya, Bonek mengantar saya. Alhamdulillah sapaannya akrab. kata Miftahuddin Ramly dikutip dari ANTARA, Sabtu, 5 Agustus 2023.

Pria yang akrab disapa Midun itu mengaku tiba di stadion GBT pada Jumat, 4 Agustus 2023 sore, usai laga Persebaya Surabaya lawan Persikabo 1973.

Baca Juga: VIRAL! Video Stadion Kanjuruhan yang Dulu Dibanggakan Arema FC, Kini Kondisinya Ngeri hingga Dianggap Kuburan

Dalam melakoni niatnya menuntut keadilan, Midun mengayuh sepeda pancal berhias keranda mayat dengan tulisan "Justice for Kanjuruhan" sampai ke Jakarta.

Saat tiba di Kota Surabaya, Midun mengaku tidak menyangka para suporter Persebaya, Bonek, akan menerima dan mendukungnya.

Baca Juga: LIGA 1: Lawan Persebaya Surabaya Pasca Tragedi Kanjuruhan, Manajer Arema FC Bocorkan Persiapan Pemainnya

"'Tak disangka. Tak menyangka perjalanannya akan mudah,” ungkapnya.

Menurut Midun, setiap kali dia melewati kota yang dia kunjungi, dia akan berhenti di stadion tersebut untuk menyarakan tuntutan keadilan atas tragedi Kanjuruhan.

“Niat saya adalah berdamai dengan semua suporter di daerah dan sekaligus meminta agar tidak terulang lagi apa yang terjadi di Kanjuruhan,” ujarnya.

Midun mengaku, keluarga dan teman-temannya khawatir jika dirinya singgah di Kota Surabaya. Tentu saja kekhawatiran itu adalah karena rivalitas suporter Persebaya dan Arema FC, Bonek dan Aremania.

"Keluarga dan teman-teman mengkhawatirkan saya. Mereka bilang gak bahaya ta, tapi saya disambut baik (oleh Bonek)," kata Midun.

Selain tulisan besar di kain hitam yang menutupi peti jenazah, juga ada tulisan kecil di karton coklat itu, yakni "Tetapkan tragedi Kanjuruhan sebagai pelanggaran berat HAM".

Baca Juga: Rp390 Miliar untuk Renovasi Stadion Kanjuruhan Malang, Ini bagian yang akan Direnovasi

Halaman:

Editor: Rangga Putra

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x