Tak hanya itu, ia juga mempertanyakan proses hukum yang belum menyentuh unsur suporter (Aremania) yang diduga melakukan ujaran kebencian dan menyerang mobil yang digunakan pemain Persebaya Surabaya.
Baca Juga: GAWAT! APPI Minta FIFA dan AFC Investigasi PSSI yang Hentikan Liga 2 dan Liga 3, Ini Masalahnya
"Suporternya tidak pernah merasa bersalah dan selalu berlindung dibalik korban kanjuruhan. Mana suporter yang melakukan ujaran kebencian, turun lapangan, menyerang dan melempar mobil barakuda pemain Persebaya, apa ada tersangkanya?," ungkap akun yang memiliki 60,5 ribu follower ini.
Akun @kitabonek juga mengunggah hal senada untuk mendukung petisi bubarkan Arema FC.
Sementara itu, hingga Sabtu, 14 Januari 2023, pukul 20.45 WIB, petisi Bubarkan Arema FC telah ditandatagani 7.629 orang. Petisi itu dibuat oleh Elemen Suporter Seluruh Indonesia.
Dari keterangan di laman tersebut, petisi bubarkan Arema F ditujukan kepada Presiden Indonesia Jokowi.
Baca Juga: Maju Calon Ketua Umum PSSI di KLB, La Nyalla Mattalitti: Saya Sikat Habis Mafia Bola
Sementara itu, manajemen Arema FC menyampaikan permintaan maaf kepada pihak-pihak yang terkena dampak atas terjadinya Tragedi Kanjuruhan.
Termasuk dampak kebijakan PSSI yang menghentikan Liga 2 dan Liga 3 musim 2022-2023.
“Arema FC tak pernah berhenti untuk meminta maaf kepada pihak-pihak yang secara langsung maupun tidak langsung terkena imbas dari musibah yang terjadi di Kanjuruhan. Namun Arema FC tidak memiliki kewenangan langsung terkait keputusan berlanjut atau tidaknya sebuah kompetisi,” ungkap Komisaris PT Arema Aremania Bersatu Berprestasi (PT AABBI), Tatang Dwi Arifianto dikutip dari laman resmi klub Arema FC. ***