11 Tahun Dualisme Arema tak Tuntas, Ada yang Bandingkan dengan Persebaya, Supporter : Mau Sampai Kapan?

- 25 Januari 2022, 13:41 WIB
11 Tahun Dualisme Arema tak Tuntas, Ada yang Bandingkan dengan Persebaya. Ini menjadi PR Gilang Widya Pramana
11 Tahun Dualisme Arema tak Tuntas, Ada yang Bandingkan dengan Persebaya. Ini menjadi PR Gilang Widya Pramana /Instagram @juragan_99/@serdadumerahputih_1945

ZONA SURABAYA RAYA- Klub sepakbola asal Malang, Arema FC kembali menjadi sorotan. Bukan karena rivalistasnya dengan Persebaya di Liga 1. Tapi soal dualime Arema yang sudah 11 tahun belum tuntas.

Seperti diketahui, ada dua Arema di kancah persebakbolaan nasional. Yakni, Arema Indonesia dan Arema FC.

Arema Indonesia yang disebut-sebut sebagai Arema asli saat ini bermain di Liga 3. Sedang Arema FC moncer di Liga 1. Apalagi setelah crazy rich Malang, Gilang Widya Pramana menjadi Presiden Arema FC sejak 6 Juni 2021.

Jika dualisme Persebaya Surabaya dan Persija Jakarta sudah tuntas, tidak demikian dengan Arema. Ini yang kemudian menjadi sorotan, mengingat Arema FC berpotensi mewakili Indonesia di ajang AFC musim depan.

Baca Juga: Masih Terikat dengan Persebaya, Taisei Marukawa Diganggu Terus di Liga 1, Bonek pun Geram

"Arema FC berpotensi besar menjadi salah satu tim yang akan mewakili Indonesia di ajang AFC musim depan. Dan Arema FC juga sudah menerima sertifikat AFC Club Licensing.

Di balik pencapaian yang menggembirakan itu tentu masih ada PR yang harus diselesaikan. Yup, dualisme Arema," ungkap akun pengamat dan gosip sepakbola @serdadumerahputih_1945 dikutip ZonaSurabayaRaya.Com, Selasa 25 Januari 2022.

Dalam unggahannya, akun yang memiliki 153 follower ini menyertakan foto Gilang Widya Pramana diapit logo Arema Indonesia dan logo Arema FC.

"Beberapa tahun silam Arema Indonesia (Liga 3) pernah mewakili Indonesia di kancah Asia.

Nah dengan demikian maka kedua Arema (jika Arema FC nanti menjadi wakil Indonesia di 2023) sudah tercatat sebagai klub yang pernah menjadi wakil Indonesia di Asia," lanjut @serdadumerahputih_1945.

Menurutnya, penyatuan Arema FC dan Arema Indonesia akan semakin pelik. Mengingat keduanya sama-sama memiliki badan hukum dan lisensi yang mereka peroleh.

"Tentu saja proses penyatuan atau rekonsiliasi antara Arema FC dan Arema Indonesia tentu semakin berat dengan badan hukum & lisensi yang masing² pernah miliki," ungkapnya.

Baca Juga: Bersaing dengan Arsenio Valpoort sebagai Striker Utama Persebaya, Samsul Arif Pilih Merendah

Unggahan akun @serdadumerahputih_1945 soal dualime Arema
Unggahan akun @serdadumerahputih_1945 soal dualime Arema Instagram @serdadumerahputih_1945

Ia lantas membandingkan dengan Persebaya dan Persija. Dia dua klub ini, masalah dualisme sudah clear.

"Dualisme Persija dan Persebaya sudah tuntas. Bagaimana denganmu Arema, 11 tahun dualisme itu masih ada.

Mau sampai kapan?," ungkap akun @serdadumrahputih_1945.

Dualisme pecah saat kompetisi sepakbola Indonesia juga mengalami dualisme pada 2011 silam. Arema Indonesia berlaga di Indonesia Primer Leager (IPL). Sedang Arema FC bermain di Indonesia Super League (ISL).

Namun saat ISL dan IPL digabungkan menjadi Liga Indonesia pada 2014, dualisme Arema tak otomatis selesai.

Arema Indonesia harus memulai lagi dari kompetisi di Liga 3 sejak 2017. Ini ironis, mengingat Arema Indonesia pernah mewakili Indonesia di ajang AFF Cup 2012.

Sedang Arema FC tetap berlaga di kompetisi kasta tertinggi, yakni Liga 1. Kini klub yang bermarkas di Stadion Kanjuruhan ini berpotensi mewakili Indonesia di AFC Cup musim depan.

Baca Juga: Persebaya Bakal Hadapi Laga Terganas di Liga 1, Ini Jadwal Pertandingan Taisei Marukawa Cs di Pekan 21-28

Arema FC juga berpotensi menjuarai BRI Liga 1 musim 2021-2022. Namun harus bersaing ketat dengan Persebaya Surabaya, Persib Bandung dan Bhayangkara FC.

Usai ditunjuk sebagai Presiden Klub Arema FC oleh direksi PT Arema Aremania Bersatu Berprestasi Indonesia (AABBI), Gilang Widya Pramana berjanji akan menyelesaikan dualisme Arema.

"Saya ingin membawa perubahan untuk Arema, banyak banget program kerja yang sudah saya jelaskan. Termasuk paling penting adalah masalah dualisme akan segera kita selesaikan," kata Gilang saat itu (8 Juni 2021).

Pemilik jet pribadi Cessna Citation Latitude--satu-satunya di Indonesia itu—mengungkapkan telah menyiapkan perencanaan dan target penyelesaian dualisme Arema.

"Dualisme tentu saya mengikuti pak IB (Iwan Budianto) dan tim. Yang pasti saya akan memberesi dengan kita siapkan timeline dan target kapan kita selesaikan," cetus pengusaha muda kelahiran Probolinggo, Jawa Timur, 4 Mei 1989 itu.

Baca Juga: Ada Apa dengan Paduka Wilkson? Sejak Dilepas Persebaya ke Persela, Ada yang Aneh

Setelah masalah dualisme Arema diungkap akun @sedadumerahputih_1945, netizen pun ikut ramai berkomentar. Berikut ini petikannya.

"Ya beda lah dualisme Arema sama Persija, Persebaya. Kalau Persija dan Persebaya mereka tau bahwa mereka di pihak benar dengan membawa bukti, mulai dari keabsahan PT , Legalitas, Hak milik Logo dll ditambah memang militansi dan SDM yang mendukung dari Supporter dan manajemen . Lah Arema PT aslinya aja nggak ada , Refrensi nya sekedar pembelaan . Kalau mau liat legalitas lihat lah dari PT mu dan legalitas . Bukan dari Pialanya dimana. Maling motor ya bakal ngaku itu motornya kalau nggak ada bukti BPKB dll," ungkap akun @dika_cabangpurnama

"Seng penting menangan dan yg kalahan dilupakan,"cetus akun @alfarizi_7

"Seng penting menangan, soal identitas dan harga diri,opo jare AE," tambah komentar akun @info_bonek_indonesia

"Panjang umur dualisme.. Smoga selalu langgeng aja dualismenya," lanjut akun @didoprinkadewa

"Pokoke joget, seng penting glowing. panjang umur 2 lisme sampai anak cucumu," kata akun @jembret27

"Terlena dengan lebel mewah," pungkas akun @ohdhikaa. ***

Editor: Ali Mahfud

Sumber: Instagram @serdadumerahputih_1945


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah