Isu Revolusi PSSI Mencuat Lagi, Buntut Kejadian yang Menimpa Persebaya dan Persikabo 1973

4 Februari 2022, 10:05 WIB
Ribuan Bonek menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis 25 November 2021 lalu. Saat itu pendukung Persebaya Surabaya itu menuntut adanya revolusi PSSI. Kini isu tersebut mencuat lagi /Zona Surabaya Raya/PRMN/Arlana Candra

ZONA SURABAYA RAYA- Tuntutan revolusi Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) mencuat lagi. Ini menyusul kejadian yang menimpa Persebaya Surabaya dan Persikabo 1973.

Persebaya Surabaya dan Persikabo 1973 terpaksa bermain dengan skuad darurat, lantaran sejumlah pemainnya terpapar Covid-19.

Dampaknya, Persebaya Surabaya tidak bisa tampil maksimal saat melawan PSIS pada pertandingan pekan 22 BRI Liga 1, Rabu 2 Februari 2022.

Terlebih lagi, kontroversi wasit yang menganggap Taisei Marukawa lakukan offside di menit 17. Skor akhir tanpa pemenang alias 0-0.

Baca Juga: Persebaya Dirugikan Wasit di Laga Lawan PSIS Semarang, PSSI yang Mengulang Kasus Persela Diprotes

Nasib Persikabo 1973 lebih tragis lagi. Banyak pemain utamanya terpapar Covid-19 dan alami cedera, sehingga pemain pelapis terpaksa dimainkan.

Tak heran, Ciro Alves Cs dihajar Bali United dengan skor 3-0 pada pertandingan Kamis 3 Februari 2022.

Bali United akhirnya merangsek ke posisi 3 klasemen sementara dengan 44 poin. Tim Serdadu Tridatu menggeser Persebaya Surabaya yang kini turun di posisi ke-4 dengan 43 poin.

Nah, dari hal itu yang kemudian memicu isu revolusi PSS mencuat lagi di media sosial.

Baca Juga: Bonek Persebaya Kartu Kuning Ketua Umum PSSI Iwan Bule di Surat Terbuka, Ini Isi Lengkapnya

"Setelah 10 tahunan kita memulai program pemain naturalisasi dengan tujuan prestasi Tim Nasional, namun tak kunjung membuahkan hasil.

Sepertinya program naturalisasi memang harus tetap dipertahankan, namun subyeknya harus diganti. Bukan pemain lagi yang naturalisasi, bagaimana kalau pengurus dan wasit Liga Indonesia ambil dari naturalisasi saja?," ungkap akun pengamat dan gosip sepakbola, @serdadumerahputih_1945, Jumat 4 Februari 2022.

Baca Juga: Persaingan E-commerce Kian Sengit, Shopee Terbukti Paling Banyak Digunakan Masyarakat, Ini Hasil Surveinya

"Terbaru tim Persikabo 1973 dirugikan dengan tersisa 10 pemain dan memaksa pakai pemain cedera dalam bertanding malam ini.

Atur jadwal gak becus, atur venue amburadul, atur kebijakan apa lagi?," lanjut akun yang memiliki 154 ribu follower ini.

Pendukung Persebaya atau Bonek juga menyuarakan lagi hal sama. Seperti diungkap akun @greennord.27. Akun ini secara terang-terangan mengkritik kinerja wasit dan Komite Wasit PSSI.

"REVOLUSI PSSI

Kinerja wasit sebagai salah satu perangkat pertandingan, mempunyai pengaruh besar terhadap hasil pertandingan. Tak hanya sekali, kualitas kepemimpinan wasit beberapa kali merugikan Persebaya Surabaya dalam kompetisi Liga 1 PSSI. Ini cukup memberi garansi bahwa, komite wasit tidak becus dalam membuat standar wasit di kompetisi sepakbola nasional," ungkap akun @greennord.27 di laman Instagramnya yang diunggah Kamis, 3 Februari 2022.

Baca Juga: Bukan Pertandingan Mudah Persebaya, Lawan PSIS Berakhir Kaca Mata, Bonek Soroti Kinerja Wasit

Akun yang memiliki 360 ribu follower ini menggarisbawahi keputusan wasit yang mengganggap Taisei Marukawa dalam posisi offside di menit 17, saat Persebaya melawan PSIS.

"Padahal, tanpa melihat tayangan ulangpun bagi yang paham sepakbola sudah bisa melihat posisi Marukawa Onside,".

Peluang itu harusnya menjadi Persebaya mencetak gol dan mengubah hasil akhir pertandingan, jika wasit tidak memutuskan Taisei offside.

"Komite wasit PSSI tidak mampu memberikan pembenahan secara sistemik. Hingga kini, suara ini tidak mendapat respon PSSI, maka rapatkan barisan untuk kawal REVOLUSI PSSI," tandas akun @greennord.27.

Baca Juga: Persaingan Papan Atas Kian Keras, Aji Santoso: Mainlah dengan Cara Persebaya, Peluang Juara Terbuka

Sebelumnya, Bonek yang dimotori Andie Peci sudah pernah mengajukan tuntutan revolusi wasit ke PSSI, setelah Persebaya dirugikan wasit peda pertandingan melawan Persela.

Bahkan, ribuan Bonek sempat turun jalan guna mengawal tuntutan itu.

Lima tuntutan yang saat itu disampaikan Bonek itu sebagai berikut:

  1. Revolusi total sistem sepak bola nasional.
  2. Tindak tegas semua wasit sepak bola Indonesia yang tidak menjujung semangat fairplay, respect, dan sportivitas.
  3. Transparansi dan publikasi hukuman kepada perangkat pertandingan yang dikenai sanksi, terutama pertandingan antara Persebaya Surabaya vs Persela Lamongan yang digelar tanggal 21 Oktober 2021.
  4. PSSI segera melakukan penguatan sistem untuk membantu kepemimpinan wasit di Liga 1 dengan penambahan teknologi VAR (Video Asisten Wasit), atau penambahan jumlah hakim garis terutama garis gawang di setiap gawang tim yang bertanding.
  5. Bila aspirasi kami ini tidak didengar dan terjadi kembali kesalahan-kesalahan serupa, kami akan melakukan aksi serentak secara nasional dengan jumlah masa aksi lebih besar.

Baca Juga: Jelang Duel Persebaya vs Persipura, IG Arsenio Valpoort Diserbu Suporter: Bonek Haus Golmu

Sementara itu, pengurus PSSI belum memberikan tanggan resmi mengenai isu yang mencuat tersebut. ***

Editor: Ali Mahfud

Sumber: Instagram @greennord.27 Instagram @serdadumerahputih_1945

Tags

Terkini

Terpopuler