China-Taiwan Semakin Panas, Ratusan Pesawat Tempur Dikerahkan

31 Desember 2021, 22:49 WIB
Ilustrasi pesawat tempur. China-Taiwan semakin panas, ratusan pesawat tempur dikerahkan /National Interest

ZONA SURABAYA RAYA- Hubungan diplomatik antara Pemerintah China dengan Taiwan tampaknya semakin panas. Hingga ratusan pesawat tempur dikerahkan ke Selat Taiwan.

Partai Progresif Demokratik (DPP) sebagai partai berkuasa di Taiwan menyebut 940 pesawat tempur yang diidentifikasi milik Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA), melintas di atas wilayah Taiwan sepajang 2021.

Namun pesawat tempur China yang dikerahkan diduga lebih banyak daripada yang dicatat oleh Taiwan.

"Jumlah aktual pesawat yang dikerahkan itu lebih banyak daripada angka yang diklaim oleh otoritas Partai Progresif Demokratik," kata juru bicara Kementerian Pertahanan Nasional China (MND), Kolonel Senior Tan Kefei dikutip dari Antara, Jumat 31 Desember 2021.

Baca Juga: Prostitusi Bertarif Rp30 Juta, Artis CA Sudah 5 Kali Layani Om-om, Penyidik: Lagi Butuh Duit

Namun Tan tidak menyebutkan angka pasti kekuatan militer udaranya ke Selat Taiwan itu.

Ia hanya menyatakan pengerahan kekuatan militer tersebut sebagai bagian dari tugas menjaga kedaulatan negaranya.

Tujuan PLA hanya menggagalkan rencana pihak-pihak yang menentang prinsip Satu China oleh kelompok separatis di Taiwan dan kekuatan asing, demikian Tan.

"PLA akan tetap teguh menjaga kedaulatan nasional dan integritas teritorial," ujarnya.

Pihaknya juga akan mengambil tindakan konkret demi melindungi kesejahteraan masyarakat di kedua belah pihak.

Baca Juga: Jose Wilkson Out, Pemain Belanda Seharga Rp3 Miliar Bakal Jadi Striker Baru Persebaya: Statistiknya Meragukan

Pihaknya juga akan mengambil tindakan konkret demi melindungi kesejahteraan masyarakat di kedua belah pihak.

Sepanjang 2021, militer China telah beberapa kali melakukan patroli di sekitar Taiwan dengan mengerahkan pesawat pengebom, pesawat mata-mata, dan jet tempur.

PLA juga beberapa kali mengerahkan pasukan untuk bersama-sama mendukung patroli tersebut.

Otoritas China mengklaim Taiwan bagian tak terpisahkan dari negaranya sebagaimana prinsip Satu China. 

Sejak awal tahun, pemimpin Taiwan Tsai Ing-wen telah menawarkan diri untuk berdialog dengan China asalkan Beijing bersedia menghindari konfrontasi.

Baca Juga: New Year's Eve Batal di Banyak Negara, Ini yang Terjadi di Surabaya

Konfrontasi yang dimaksud Tsai adalah meningkatnya aktivitas militer China, termasuk operasi jet-jet tempur di atas Selat Taiwan dalam beberapa bulan sebelumnya.

Tawaran dialog Tsai ditolak mentah-mentah oleh China yang menyebutnya sebagai "tipu muslihat".

Beijing menilai akar masalahnya bukan pada dialog, tapi keengganan Taiwan untuk mengakui bahwa mereka adalah bagian tak terpisahkan dari China. ***

Editor: Ali Mahfud

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler