Kemudian pada posisi kedua, sekitar 90,0 persen masyarakat puas terhadap ketersediaan pelayanan publik di Surabaya. Sedangkan urutan ketiga, yakni 88,1 persen masyarakat puas terhadap penanganan dan pengendalian pandemi Covid-19.
"Secara garis besar jika direrata hasil survei dari 15 bidang pelayanan itu, sebanyak 74,9 persen masyarakat puas terhadap kinerja Pemkot Surabaya," terang dia.
Tak hanya kinerja pemkot secara umum beserta masing-masing bidang pelayanan yang dilakukan riset. Dalam survei Teropong Jatim, Litbang Kompas juga melakukan riset mengenai kepuasan pelayanan publik di Kota Surabaya.
Sebagai kota yang menjunjung tinggi toleransi beragama, maka tidak heran jika riset Litbang Kompas menghasilkan nilai 100 persen warga puas terhadap ketersediaan tempat ibadah di Kota Pahlawan.
Hasil survei ketersediaan tempat ibadah itu lantas disusul posisi kedua dengan nilai 96,8 persen warga puas terhadap pelayanan kesehatan masyarakat.
Sementara itu pada urutan ketiga, Litbang Kompas mencatat, 95,4 persen masyarakat puas terhadap pelayanan surat-surat kependudukan di Kota Surabaya.
"Untuk nilai kepuasan pelayanan publik yang paling rendah terkait ketersediaan tempat parkir. Yakni, sebanyak 67,7 persen masyarakat mengaku puas," ungkap dia.
Menanggapi hasil survei tersebut, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan dengan hasil riset ini pihaknya akan lebih mengetahui mana saja pelayanan di Pemkot Surabaya yang masih perlu disempurnakan.
"Dengan begini saya lebih tahu apa yang harus saya pertahankan dan apa kelemahan yang harus disempurnakan," kata Eri Cahyadi.