ZONA SURABAYA RAYA- Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi kembali angkat bicara terkait persoalan kader kesehatan. Polemik itu mencuat setelah beredar kabar adanya pemecatan kader hingga belum dibayarnya insentif mereka.
Eri Cahyadi menegaskan pihaknya tidak akan menutup mata terhadap para Kader Surabaya Hebat. Sebab, mereka telah membantu menyelesaikan berbagai persoalan masyarakat
Karena itu, Eri Cahyadi memastikan Pemkot Surabaya tetap memberikan apresiasi berupa insentif kepada para Kader Surabaya Hebat.
"Kita membangun Kota Surabaya dengan gotong-royong dan kekeluargaan. Dan saya pastikan pemerintah tidak akan tutup mata untuk orang-orang hebat seperti kader-kader yang ada di Kota Surabaya," tandas Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Rabu 9 Maret 2022.
Kabar yang beredar, kisruh kader ini berawal dari kebijakan Pemkot Surabaya yang akan memilih 3 kader di tiap RT.
Kebijakan itu dibarengi dengan kenaikan insentif dari Rp 28 ribu setiap pekan, menjadi Rp 400 ribu setiap bulan.
Perubahan kebijakan itu kemudian ada yang menafsirkan sebagai pemangkasan kader alias dipecat.
Sesuai kebijakan dan arahan wali kota, Asisten Administrasi Umum Pemkot Surabaya, Febria Rachmanita menjelaskan, semua kader yang namanya tercantum dalam SK Kader tahun 2021, semuanya diwajibkan oleh wali kota diberikan apresiasi tanpa terkecuali.