15 SMP di Kota Surabaya Siap Gelar Sekolah Tatap Muka Terbatas

- 4 September 2021, 20:23 WIB
Persiapan sekolah tatap muka atau pembelajaran tatap muka (PTM) di SMP Negeri 3 Kota Surabaya
Persiapan sekolah tatap muka atau pembelajaran tatap muka (PTM) di SMP Negeri 3 Kota Surabaya /Zona Surabaya Raya/Humas Pemkot Surabaya

ZONA SURABAYA RAYA - Sebanyak 15 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri maupun Swasta di Kota Surabaya siap melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka pada Senin, 6 September 2021 mendatang.

Sebelumnya, 15 lembaga pendidikan ini telah dinyatakan lolos asesmen dan melaksanakan simulasi sekolah tatap muka atau pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas.

Pelaksana Tugas (Plt) Kabid Sekolah Menengah (Sekmen) Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Tri Aji Nugroho menyatakan, sebelum melaksanakan PTM, pihaknya bersama Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya telah melakukan asesmen ke sekolah-sekolah yang siap melaksanakan PTM.

Baca Juga: Pembelajaran Tatap Muka SD dan SMP di Surabaya Bisa Dihentikan, Ini Penyebabnya

“Sebelumnya ada 15 sekolah yang sudah pernah melaksanakan simulasi PTM. Sehingga kita tinggal final checking, untuk istilahnya kita cek lagi yang dulu sudah disiapkan masih ada atau tidak, makanya kita cek ulang,” kata Tri Aji Nugroho, Sabtu, 4 September 2021.

Hasilnya, Aji menyebut, ada 15 SMP Negeri dan swasta yang siap melaksanakan PTM pada Senin, 6 September 2021 mendatang.

Sedangkan bagi sekolah yang belum pernah melakukan simulasi PTM, akan melakukan simulasi terlebih dahulu.

Baca Juga: Eri Cahyadi Sebut Banyak Wali Murid Beri Izin Sekolah Tatap Muka

“Secara prinsip PTM dan simulasi sebenarnya sama, mereka sama-sama menghadirkan siswa. Bedanya, untuk yang simulasi kita batasi hanya dua kelas saja yang digunakan,” ungkapnya.

Sementara itu, salah satu lembaga pendidikan yang telah siap melaksanakan PTM pada Senin, 6 September 2021 adalah SMPN 3 Surabaya.

Bahkan, lembaga pendidikan ini sudah melakukan berbagai macam persiapan jelang pelaksanaan PTM.

Baca Juga: Sekolah Tatap Muka SD, Dinas Pendidikan Surabaya Minta Koordinasi dengan Camat dan Puskesmas Setempat

Kepala SMPN 3 Surabaya, Sukarjo menjelaskan beberapa persiapan yang telah dilakukannya jelang dimulainya PTM.

Di antarannya yakni, membuat surat edaran kepada wali murid terkait surat pernyataan bahwa mereka mengizinkan putra-putrinya mengikuti PTM di sekolah.

“Alhamdulillah, kita sudah melakukan beberapa persiapan. Untuk mengikuti PTM, wali murid harus menyetujui terlebih dahulu dengan membuat surat pernyataan yang kemudian kita kumpulkan,” kata Sukarjo.

Baca Juga: Simulasi Sekolah Tatap Muka SD Kota Surabaya Dimulai Senin, Maksimal Buka 2 Kelas

Selain itu, Sukarjo juga memastikan bahwa pelaksanaan PTM di SMPN 3 Surabaya itu menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang ketat.

Baik murid maupun pengantar akan dicek suhu tubuhnya terlebih dahulu di depan gerbang sekolah menggunakan thermogun. Jika suhu murid normal, mereka dipersilakan untuk masuk ke sekolah.

Disisi lain, mereka tetap diwajibkan untuk selalu menggunakan masker saat berada di sekolah.

Baca Juga: Kesiapan Sekolah Tatap Muka, Wakil Ketua DPRD Minta Kejelasan Soal Plt Kepsek di Puluhan Sekolah Negeri

“Jika suhu mereka di atas normal, kita akan istirahatkan mereka terlebih dahulu di UKS. Setelah lima menit kita ukur lagi suhu mereka. Kalau hasilnya normal mereka kita persilahkan masuk ke ruang kelas. Kalau ternyata suhunya tetap di atas normal, maka kita akan hubungi puskesmas untuk segera mendapatkan penanganan lebih lanjut,” jelasnya.

Sukarjo menyebut, SMPN 3 Surabaya telah menyiapkan enam ruang kelas yang akan digunakan selama PTM berlangsung.

Masing-masing ruang kelas dapat menampung 15 murid atau hanya 25 persen dari kapasitas sesungguhnya.

Baca Juga: Sekolah Tatap Muka, SMP Negeri dan Swasta Sudah Siap, DPRD Surabaya Beri Catatan

Sehingga, ada 90 murid yang akan mengikuti PTM dalam sehari dari total 1.007 peserta didik di SMPN 3 Surabaya.

“Untuk tahap pertama ini akan diikuti oleh murid kelas sembilan terlebih dahulu. Kita ingin melihat apakah pelaksanaannya dapat berjalan sesuai dengan harapan. Kalau berjalan dengan lancar, maka murid kelas tujuh dan delapan akan menyusul untuk mengikuti PTM,” jelasnya.

“Di dalam kelas kami juga sediakan hand sanitizer dan tisu. Kemudian kami tata kursi dan mejanya agar mereka menjaga jarak satu sama lain. Jalur masuk dan keluar dari ruang kelas pun kami bedakan,” sambungnya.

Baca Juga: Surat Izin Sekolah Tatap Muka di Surabaya Wajib Dikumpulkan Sabtu 4 September

Tak hanya menyiapkan sarpras pendukung PTM, sebab pihaknya juga menyediakan pembelajaran melalui daring.

Artinya, proses pembelajaran ini dilaksanakan secara hybrid. Sehingga, murid yang tidak mengikuti PTM, dapat mengikuti proses pembelajaran yang berlangsung melalui daring. 

Sedangkan untuk waktu pembelajaran sendiri, akan berlangsung selama enam jam dalam sehari.

Halaman:

Editor: Ali Mahfud


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x