Pembelajaran Tatap Muka SD dan SMP di Surabaya Bisa Dihentikan, Ini Penyebabnya

- 4 September 2021, 15:24 WIB
Pembelajaran Tatap Muka SD-SMP di Surabaya Bisa Dihentikan, Ini Penyebabnya
Pembelajaran Tatap Muka SD-SMP di Surabaya Bisa Dihentikan, Ini Penyebabnya /Zona Surabaya Raya/Laut Biru

ZONA SURABAYA RAYA- Pembelajaran Tatap Muka (PTM) untuk siswa Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Surabaya, Jawa Timur, akan dimulai Senin lusa, 6 September 2021. Namun PTM tersebut bisa dihentikan.

Anggota Komisi D DPRD Surabaya Hari Santoso mengungkapkan PTM tingkat SD dan SMP dihentikan, jika terjadi kasus positif COVID-19 di sekolah.

"Apabila nanti ada beberapa anak yang positif COVID-19 saat PTM, harus dilakukan penutupan kembali," ungkap Hari Santoso dikutip ZonaSurabayaRaya.Pikiran-Rakyat.Com, Sabtu 4 September 2021.

Karena itu, ia mengingatkan Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya untuk memastikan kesiapan Satgas Mandiri COVID-19 di setiap sekolah.

Baca Juga: 7 Tips Agar Tubuh tak Loyo Ikut Vaksin Covid-19, soal Kejujuran Jadi Catatan

"Satgas itu bisa bekerja secara maksimal ketika PTM dilakukan. Sedangkan yang paling penting adalah menaati protokol kesehatan berupa 3 M yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak," papar Hari Santoso.

Pemantauan oleh Satgas COVID-19, menurutnya sangat penting. Misalnya, memantau jumlah siswa yang hadir PTM sebanyak 25 persen dari total siswa di kelas.

Begitu juga sekolah sudah harus memikirkan bagaimana mengatur siswa ketika pulang sekolah. Terutama ketika siswa diantar oleh mobil sekolah.

Baca Juga: Vaksinasi Anak Sekolah di Surabaya September 2021, Daftar melalui PeduliLindungi, Syarat KK dan NIK

"Satgas harus mengawasi jumlah siswa yang berada didalam mobil untuk tetap ada jarak untuk mengurangi risiko penularan COVID-19," tutur politisi Nasdem ini.

Selan itu, lanjut dia, pemeriksaan kesehatan siswa juga penting. Baik saat berangkat sekolah maupun sesampainya di rumah.

Hari Santoso meminta agar dilakukan evaluasi terhadap sekolah yang akan melaksanakan PTM. Apakah persyaratan yang sudah ditetapkan sudah terpenuhi atau belum?

"Kalau sudah bisa seperti peraturan yang di tetapkan Diknas dan Satgas itu tidak masalah," terang dia.

Baca Juga: Terbaru! Poli Vaksinasi RS Bhayangkara Surabaya Dibuka Senin-Jumat, Daftar Online di Link ini

Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya Supomo sebelumnya mengatakan sarana dan prasarana penunjang PTM sudah siap.

Selain itu, pihaknya juga masih terus melaksanakan vaksinasi untuk guru dan tenaga pendidikan .
 
"Insya Allah semuanya sudah siap. Tapi, yang paling penting adalah meminta kesediaan kepada wali murid dalam bentuk surat pernyataan kalau anaknya diperkenankan untuk mengikuti PTM," kata Supomo.

Baca Juga: Vaksinasi Massal Dosis 1 di Malang dan Pasuruan, 6-13 September 2021, Kuota Terbatas, Buruan Daftar!

Sementara itu, Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengukuhkan 457 Tim Siswa Satgas Sekolah menjelang penerapan PTM di Surabaya.

Mereka yang tergabung dalam Satgas Covid-19 Mandiri itu tercatat 5.236 anak. Mereka akan bertugas di masing-masing sekolahnya.

Selain siswa, ada juga guru yang tergabung dalam tim Satgas.

Eri menyebut guru di dalam Satgas harus memiliki jiwa kepemimpinan.

Baca Juga: Dinas Pendidikan Surabaya Tegaskan Tak Ada Kewajiban Beli Seragam Baru

"Jiwa seorang pemimpin adalah jiwa yang penuh tolong menolong, ingin melindungi dan membantu saudara-saudara kita yang lainnya," kata Eri. ***

Editor: Ali Mahfud

Sumber: surabaya.go.id Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x