Nah dengan demikian maka kedua Arema (jika Arema FC nanti menjadi wakil Indonesia di 2023) sudah tercatat sebagai klub yang pernah menjadi wakil Indonesia di Asia," lanjut @serdadumerahputih_1945.
Menurutnya, penyatuan Arema FC dan Arema Indonesia akan semakin pelik. Mengingat keduanya sama-sama memiliki badan hukum dan lisensi yang mereka peroleh.
"Tentu saja proses penyatuan atau rekonsiliasi antara Arema FC dan Arema Indonesia tentu semakin berat dengan badan hukum & lisensi yang masing² pernah miliki," ungkapnya.
Baca Juga: Bersaing dengan Arsenio Valpoort sebagai Striker Utama Persebaya, Samsul Arif Pilih Merendah
Ia lantas membandingkan dengan Persebaya dan Persija. Dia dua klub ini, masalah dualisme sudah clear.
"Dualisme Persija dan Persebaya sudah tuntas. Bagaimana denganmu Arema, 11 tahun dualisme itu masih ada.
Mau sampai kapan?," ungkap akun @serdadumrahputih_1945.
Dualisme pecah saat kompetisi sepakbola Indonesia juga mengalami dualisme pada 2011 silam. Arema Indonesia berlaga di Indonesia Primer Leager (IPL). Sedang Arema FC bermain di Indonesia Super League (ISL).
Namun saat ISL dan IPL digabungkan menjadi Liga Indonesia pada 2014, dualisme Arema tak otomatis selesai.