Shin Tae Yong Jelaskan Tentang Naturalisasi Pemain, Biar Tak Salah Kaprah

- 12 Januari 2022, 16:15 WIB
Shin Tae Yong
Shin Tae Yong /Tangkapan layar YouTube/Deddy Corbuzier/
 
ZONA SURABAYA RAYA - Pelatih Kepala Timnas Sepak Bola Indonesia Shin Tae Yong tengah mempersiapkan diri untuk Piala AFF U23 dan SEA Games 2022. Dia berencana melibatkan pemain naturalisasi untuk laga mayor timnas ke depan.
 
Saat ditanya soal pemain naturalisasi, Shin pun menjelaskannya saat berkunjung di podcast Closethedoor Deddy Corbuzier, Selasa 11 Januari 2022. Deddy bertanya, "Apakah Timnas Indonesia kita saat ini masih butuh pemain naturalisasi?”.
 
Coach Shin kemudian memberikan klarifikasi tentang pemain naturalisasi ini. Dia enggan masyarakat dan netizen salah menerka terkait rencananya mendata dan menyeleksi pemain naturalisasi. 
 
Shin menjelaskan, rencana seleksi pemain luar yang akan dilakukan timnas maupun PSSI ialah untuk mencari pemain-pemain berbakat yang berada di luar negeri, namun yang masih berdarah Indonesia.
 
 
"Sebenarnya kita nggak bisa sebut ini naturalisasi. Karena sebenarnya ini hal yang sedikit berbeda, apakah pemain ini dinaturalisasikan atau hanya ganti status warga negara," ujar Shin.
 
"Kenapa tidak mau saya sebutkan naturalisasi? Karena saya hanya menginginkan pemain keturunan Indonesia, bukan yang tidak ada darah Orang Indonesia. Bukan dinaturalisasikan, tapi orang Indonesia sebenarnya yang sedang menjadi warga negara luar indoensia," tegas Shin.
 
Nah, upaya ini berbeda dengan istilah naturalisasi, dalam arti definitif. Pasalnya, makna naturalisasi ialah proses pewarganegaraan atau perubahan status dari penduduk asing menjadi warga negara (suatu negara) Indonesia, termasuk orang yang tanpa memiliki darah keturunan Indonesia. Aturan ini tertulis dalam Undang-Undang No. 12 tahun 2006 tentang Kewarganegaraan.
 
Klarifikasi Shin tersebut cukup beralasan dan perlu dipahami oleh netizen Indonesia. Selama ini kebijakan naturalisasi di Indonesia sempat menjadi polemik.
 
Naturalisasi pemain dianggap useless. Pasalnya, pemain yang diubah kewarganegaraannya kebanyakan justru tidak banyak berkontribusi dalam tim. 
 
Beberapa mereka justru sudah berada di usia melebihi usia matang produktif pesepakbola, atau 30 tahun lebih. Bahkan, alih-alih bermain, si naturalisasi kerap terkendala perijinan atau legalitas FIFA.
 
Coach Shin hanya ingin memberikan hak yang sama bagi pesepakbola berdarah keturunan Indonesia yang memiliki bakat dan kemampuan sepak bola untuk memperkuat timnas.
 
Apalagi, Shin mengatakan, timnya menargetkan Piala AFF U23 2022 yang akan digelar di Kamboja pada 14 hingga 26 Februari mendatang, Timnas Indonesia untuk menjadi juara. Hal ini sekaligus mempersiapkan turnamen besar lainnya seperti SEA Games dan Piala Dunia Youth 2023.
 
 
Menurut STY, panggilan akrabnya, timnas tidak akan diperkuat sejumlah pilar yang bermain di klub eropa, seperti Asnawi, Egy Maulana Vikri, Witan Sulaeman hingga Elkan Baggot. Pasalnya, laga AFF bukan tercatat sebagai kalender agenda resmi FIFA, sehingga para pemain tersebut harus menjalani pertandingan dengan klub masing-masing.
 
"Kami tidak bisa seenaknya memanggil para pemain Indonesia yang saat ini sedang berkiprah di klub-klub luar negeri karena terganjal aturan FIFA," ujarnya
 
Sebagai gantinya, Shin memfokuskan pada formasi skuad Garuda U23 yang bermain pada klub sepak bola Liga Indonesia. ***

Editor: Timothy Lie

Sumber: Youtube Deddy Corbuzier


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x