Network
ZONA SURABAYA RAYA- Presiden Persebaya Surabaya, Azrul Ananda, bicara blak-blakan mengenai David da Silva (DDS) di bursa transfer BRI Liga 1 2021-2022, yang dibuka mulai 15 Desember 2021. Benarkan Azrul Ananda berniat memulangkan David da Silva ke Persebaya?
Belakangan ini rumor David da Silva kembali ke Liga 1 Indonesia makin liar. Apalagi, kontrak pemain asal Brazil di Terengganu FC akan habis pada 30 November 2021.
Jika kontrak tidak diperpanjang, maka status David da Silva menjadi bebas transfer. Klub yang berminat memboyong David da Silva, tak perlu membayar biaya transfer ke Trengganu FC.
Semula David da Silva dikaitkan dengan PSIS Semarang. Namun belakangan ini, mantan striker Persebaya Surabaya itu dikabarkan akan merapat ke Persib Bandung.
Kalangan suporter Persebaya Surabaya atau Bonek pun teriak. Di antara mereka, masih banyak yang berharap agar David da Silva kembali bermain untuk Persebaya di kompetisi BRI Liga 1.
Baca Juga: Jelang Lawan Persik, Pemain Persebaya Surabaya Dirotasi, Aji Santoso: Tetap Fokus!
Keinginan Bonek atau suporter Persebaya itu lantaran Jose Wilkson, striker Persebaya saat ini, dinilai tidak setajam David da Silva.
Menjawab keingin pendukungnya, Azrul Ananda akhirnya angkat bicara terkait kemungkinan memulangkan David da Silva ke Persebaya Surabaya.
Hanya saja, Azrul Ananda tidak mengatakan secara jelas dan tegas mengenai rencana memulangkan David da Silva ke Persebaya. Mantan bos Koran Jawa Pos ini hanya mengungkap sinyal-sinyal.
Pertama, Azrul Ananda mengatakan masalah pemain baru di bursa trasfer masih dibicarkan antara manajemen Persebaya dan Tim Pelatih. Termasuk kemungkinan memulangkan David da Silva.
"Kita akan bicarakan secara menyeluruh. Itu prosesnya sedang berlangsung dengan tim pelatih," kata Azrul Ananda dikutip ZonaSurabayaRaya.Com (Pikiran Rakyat Media Network) dari kanal Youtube Specials ID35, Jumat 26 November 2021.
Sinyal ke-2, Azrul Ananda bicara soal pemain lokal berbakat yang layak diorbitkan. Terutama pemain asli Arek-arek Suroboyo.
"Kita bersyukur punya pelatih Aji Santoso, Mustakim, Uston dan tim pelatih yang ada. Karena kita ini sadar ketika pandemi sejak tahun lalu itu dapat (menjadi, red) kesempatan untuk mengorbitkan arek-arek Suroboyo, binaan-binaan muda ini untuk naik," papar anak Dahlan Iskan, mantan Menteri BUMN di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Sinyal ke-3, Azrul Ananda mengungkap soal target juara setelah pandemi Covid-19. Namun ia akan mengevaluasi tim untuk membuat rencana-rencana ke depan.
"Kita harus memastikan juga timeline, usia pemain dan lain-lain sehingga kita bisa siap-siap. Tahun depan (2022) kalau normal, kita kembali seperti 2020, kita siap menuju puncak (juara Liga 1, red)," ungkap suami Ivo Ananda ini.
"Jadi kita akan mengevaluasi itu dengan baik," imbuh Azrul.
Baca Juga: Kode Keras Bonek Persebaya, Geruduk PSSI ke Jakarta! Ini Alasannya
Sinyal ke-4, Azrul Ananda menilai skuad Persebaya Surabaya di tangan pelatih Aji Santoso sudah menunjukkan performa lebih baik. Padahal, putaran pertama BRI Liga 1 2021-2022 belum berakhir.
"Kita akan melihat, putaran pertama ini belum berakhir tapi sekarang ini lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya," terang dia.
Untuk diketahui, Persebaya berhasil merangsek ke posisi lima klasemen sementara Liga 1 setelah menghajar Persita 4-0 dengan total 23 poin.
Namun Tim berjuluk Bajol Ijo ini sekarang kembali ke peringkat 6, setelah Bali United mengalahkan Persija.
Persebaya memiliki potensi memperbaiki peringkat lagi, jika mengalahkan Persik Kediri dalam lanjutan BRI Liga 1 yang digelar Minggu, 28 November 2021.
Sinyal ke-5, Azrul Ananda menyebut bahwa pemain baru Persebaya di bursa trasfer mendatang adalah rahasia. Tak perlu digembar-gemborkan ke publik.
"Seperti biasanya itu silent. Dari dulu tidak pernah gembar-gembor soal pemain. Kita akan jaga itu secara internal kami. Kita akan bicara dengan tim pelatih dan lain-lain, apa yang baik untuk Persebaya," papar Azrul.
Sinyal ke-6, Azrul Ananda menyebut Chemistry antar pemain di dalam itu lebih penting ketimbang mendatangkan banyak pemain bintang.
"Karena percuma punya banyak pemain bintang kalau Chemistry-nya tidak terbentuk. Di Indonesia sudah banyak terbukti. Mengumpulkan bintang tapi hasilnya tidak lebih baik dari Persebaya," jelas pria yang mengaku menjadi Bonek sejak masih muda.
"Sehingga kita harus memikirkan juga overall chemistry, kebutuhan (tim Persebaya, red)," lanjut Azrul.
Sinyal ke-7, Azrul Ananda memikirkan mengenai masa depan Persebaya. Bukan hanya untuk kebutuhan dan kepentingan saat ini. Tapi ia melihat tahun berikutnya akan seperti apa.
"Sekali lagi institusi profesional itu tidak bisa melihat jangka pendek dan terbuai oleh masa lalu. Kita harus selalu melihat ke depan, potensi ke depan dan peluang ke depan," pungkas Azrul Ananda.
Sekedar mengingatkan, David da Silva selama bergabung dengan Persebaya Surabaya di musim 2018 hingga 2021, memang menjadi pemain yang haus gol.
Terbukti dari 42 pertandingan yang dijalani, David da Silba mencatatkan 35 gol dan 6 assist.
Namun performa David da Silva menurun saat di Terengganu FC. Dari 15 pertandingan yang dijalani di Liga Super Malaysia, David da Silva hanya mencetak 7 gol dan 1 assist. ***
