Wasit Liga 1 Diduga Match Fixing, Persebaya Surabaya Sudah Layangkan Surat Protes: Ayo, Dikawal!

- 9 November 2021, 13:40 WIB
Persebaya Surabaya sudah melayangkan protes terkait kepemimpinan Wasit Musthofa Umarella di pertandingan melawan Persela Lamongan
Persebaya Surabaya sudah melayangkan protes terkait kepemimpinan Wasit Musthofa Umarella di pertandingan melawan Persela Lamongan /Kolase Instagram @officialpersebaya

ZONA SURABAYA RAYA- Kepemimpinan wasit Musthofa Umarella di pertandingan Persebaya Surabaya vs Persela Lamongan, memicu protes suporter dan Bonek. Ternyata, Persebaya juga sudah melayangkn protes ke PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator BRI Liga 1 musim 2021-2022.

Bonek, sebutan pendukung fanatik Persebaya Surabaya, bakal menggelar aksi unjuk rasa pada Rabu, 10 November 2021, bertepatan dengan hari pahlawan.

Mereka mengusung isu revolusi wasit sepakbola Indonesia. Aksi Bonek itu dinilai melengkapi perjuangan Persebaya Surabaya melalui jalur birokrasi.

"Persebaya sempat dirugikan dengan kepemimpinan wasit Musthofa Umarella. Manajemen Bajol Ijo pun langsung merespon cepat dengan mengirim surat protes pada saat itu," ungkap Manajemen Persebaya melalui akun resmi @officialpersebaya dikutip ZonaSurabayaRaya.Com (Pikiran Rakyat Media Network), Selasa 9 November 2021.

Baca Juga: Di Hari Pahlawan, Ribuan Suporter Siap Geruduk Grahadi dan PSSI Jatim, Bonek: Bukan untuk Persebaya Saja

Surat protes yang diunggah Official Persebaya Surabaya
Surat protes yang diunggah Official Persebaya Surabaya Instagram @officialpersebaya

Beberapa hari setelah protes Persebaya dan adanya rencana aksi demo Bonek, Komite Wasit PSSI akhirnya menjatuhkan sanksi terhadap wasit Musthofa Umarella. Namun sanksi itu hanya mengistirahatkan wasit Musthofa Umarella.

"Meski tidak secepat respon Persebaya pada saat itu, tapi akhirnya federasi berani mengeluarkan sikap terkait kepemimpinan wasit dan Persebaya mengapresiasi itu," sebut Official Persebaya dengan mengunggah form protes berlogo PT LIB.

"Terima kasih atas dukungan dan perhatian dulur-dulur Bonek yang konsisten ikut menyuarakan soal kinerja buruk pengadil lapangan," imbuhnya.

Baca Juga: Najwa Shihab vs PSSI soal Wasit Bocorkan Dugaan Pengaturan Skor Liga 1: Gimana, Perlu Lanjut Jilid 7?

Meski demikian, Official Persebaya melihat perjuangan untuk memperbaiki kinerja wasit masih panjang. Butuh dikawal sepanjang kompetisi Liga 1.

"Kini tuntutan telah dipenuhi, namun perjalanan masih panjang
Tugas kita bersama untuk menjaga sepak bola Indonesia lebih baik lagi," ungkapnya.

Sebelumnya, Ahmad Riyadh selaku Ketua Komite Wasit PSSI mengungkapkan pihaknya sudah memberikan sanksi terhadap wasit Musthofa Umarella. Yakni, tidak boleh memimpin pertandingan Liga 1 maupun Liga 2.

“Ada kesalahan yang mendasar saat ia memimpin. Karena itu, kita parkir dulu,” kata Ahmad Riyadh yang juga Ketua Asprov PSSI Jatim ini.

Ahmad Riyadh menegaskan Wasit Musthofa Umarella bukan satu-satunya wasit yang dijatuhi sanksi. Ada beberapa wasit lain yang juga mendapat hukuman. Namun saat ini belum bisa dipublikasikan.

Baca Juga: 8 Fakta Marselino Ferdinan, Pemilik Tendangan Roket yang Selamatkan Persebaya Surabaya, Official: Spektakuler

Sebagai informasi, Wasit Musthofa Umarella memimpin pertandingan Persebaya Surabaya vs Persela Lamongan pada pekan ke-8 BRI Liga 1 2021-2022 lalu. Tepatnya pada 21 Oktober 2021.

Derby Jatim antara Persebaya vs Persela itu berakhir dengan skor 1-1. Namun masalahnya, wasit Musthofa dinilai melakukan dua kesalahan.

Pertama, tidak mengesahkan gol striker Persebaya Jose Wilkson. Padahal bola telah melewati garis gawang Persela.

Kedua, wasit Musthofa justru mengesahkan gol striker Persela Ivan Carlos. Padahal, bomber asing ini diketahui berada dalam posisi offside. Ivan Carlos pun juga mengakui dirinya offside.

Pada saat yang sama, jurnalis Najwa Shihab juga mengungkap dugaan pengaturan skor (match fixing) yang melibatkan wasit Liga 1.

Baca Juga: David da Silva Menggoda Lagi dengan Story Bobol Gol Arema FC, Suporter: Persebaya Butuh Predator

Melalui tayangan Mata Najwa, ia mewancarai sosok wasit dengan inisial Mr. Y. Wasit ini mengaku dibayar hingga ratusan juta untuk mengatur skor pertandingan sepakbola di Kompetisi Liga 1.

Namun Komite Wasit PSSI malah akan memperkarakan Mata Najwa, dengan alasan menyembunyikan identitas wasit yang diduga terlibat match fixing.

Menariknya lagi, Satgas Anti Mafia Bola bentukan Polri malah sudah bubar sejak 2020 lalu. Padahal di setiap pertandingan Liga 1, ada sejumlah pria mengenakan jaket rompi bertuliskan Satgas Anti Mafia Bola. ***

Editor: Ali Mahfud

Sumber: instagram @officialpersebaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah