”Kita sudah diinstruksikan menjalankan (pengaturan skor) dan untuk teknis di lapangan kita biasanya pakai kode,” terang Mr. Y.
Misalnya, ada pelanggaran yang dilakukan pemain dari klub yang akan dimenangkan, maka wasit akan membiarkan.
Baca Juga: Supporter Surabaya Ancam Demo PSSI, Buntut Kasus Wasit Persela vs Persebaya
“Ketika kita diperintah memenangkan pertandingan, ada kejadian handball di gawang untuk tim yang menang. Tapi waktu itu tidak dilakukan penalti, sengaja dibiarkan seolah kita tidak tahu,” beber Mr.Y.
Mengenai bayaran yang diterima dengan melakukan pengaturan skor, Mr Y menyebut nominalnya puluhan hingga juta ratusan juta Rupiah di setiap pertandingan.
"Untuk uangnya sendiri, saya tidak bisa sebut, yang jelas harganya kisaran puluhan sampai ratusan juta per laga," ungkap Mr Y.
Bayaran itu tergantung dari tingkat kemenarikan klub yang bertanding. Semakin menarik klub yang bertanding, semakin mahal tarif pengaturan skor.
"Semakin tinggi partainya, semakin mahal," tandas Mr. Y.
Dengan sogokan Rp 100 juta per pertandingan, misalnya. Tentu sudah bisa dipakai untuk beli mobil sekelas Avanza. Apalagi jika pengaturan skor terjadi lebih dari 3 kali pertandingan.
Baca Juga: Persebaya Surabaya vs Persela 1-1, Supporter Persoalkan Wasit: Mripate Kelilipen