Disinggung alasan melakukan pengaturan skor, Mr Y menyebut bukan karena gaji yang diberikan federasi (PSSI) kurang. Sebab, gaji wasit naik setiap tahunnya.
Namun ia melihat karena ada peluang keuntungan dari pengaturan skor tersebut.
"Namanya manusia, di mana ada peluang di situ kita masuk," ungkap Mr. Y
Kasus Suap Liga 2
Sebelum kasus dugaan pengaturan skor di Liga 1 terbongkar, kasus serupa terlebih dahulu terungkap di Liga 2
Baru-baru ini, Komite Disiplin (Komdis) PSSI memutuskan lima eks pemain Peserang dinyatakan terlibat percobaan suap pertandingan Liga 2 Indonesia 2021-2022.
Lantaran dianggap terbukti melakukan pelanggaran, Komdis PSSI menghukum mereka dengan larangan bertanding beberapa tahun serta denda puluhan juta rupiah.
"Kami melihat ini perbuatan yang sangat tercela, sangat merusak persepakbolaan Indonesia, nama klub dan PSSI. Beratnya hukuman tergantung peran dan keterlibatan masing-masing," ujar Ketua Komdis PSSI Erwin Tobing dalam konferensi pers virtual, Rabu 3 November 2021.
Sebanyak lima pemain mantan Perserang yang dijatuhi sanksi. Mereka adalah Eka Dwi Susanto, Fandy Eky, Ivan Julyandhy, Ade Ivan Hafilah dan Aray Suhendri.