Peneliti Lakukan Eksperimen Pemasangan Kulit Ikan Nila Pada Pasien Luka Bakar

- 28 Januari 2022, 15:30 WIB
Kulit ikan digunakan untuk penanganan luka bakar
Kulit ikan digunakan untuk penanganan luka bakar /Zona Surabaya Raya/

ZONA SURABAYA RAYA - Eksperimen tak biasa dilakukan oleh para peneliti dari Federal University of Ceara. Di mana dalam penelitian, kulit ikan dipakai untuk menangani luka bakar.

Kulit ikan yang digunakan berasal dari ikan tilapia, ikan air tawar yang biasa ditemui di perairan Brazil. Tilapia sendiri merupakan sebutan umum untuk ratusan ikan air tawar yang berasal dari keluarga Cichlidae.

Contoh dari ikan tilapia yang populer di Indonesia seperti ikan mujair atau nila.

Dilansir ZonaSurabayaRaya.com dari Reuters, Jumat 28 Januari 2022, penelitian penggunaan kulit ikan untuk mengobati luka bakar sedang dilakukan di Brazil. Peneliti mengklaim kulit ikan bisa menjadi alternatif kulit babi yang selama ini digunakan untuk mengobati luka bakar.

Baca Juga: Surga Bagi Para Pecandu, di Thailand Warga Bebas Menanam Ganja

"Belum pernah ada yang menggunakan kulit ikan tilapia untuk mengobati luka bakar sebelumnya. Daging tilapia merupakan komoditi pangan yang baik, dan kulitnya akan dibuang. Karena itu penggunaan kulit tilapia bisa memberikan banyak manfaat bagi nelayan," tutur Odorico de Morais, profesor sekaligus peneliti dari Ceara University.

Kulit ikan tilapia diklaim memiliki manfaat untuk mempercepat proses penyembuhan luka bakar di kulit. Selain itu, penggunaan kulit ikan ini juga mampu meredakan rasa sakit yang dirasakan pasien.

Menurut peneliti, hal ini dikarenakan kulit ikan tilapia memiliki kelembapan yang baik dan memungkinkan terjadinya transfer kolagen, dari kulit ikan ke kulit pasien, yang mempercepat proses regenerasi sel-sel di kulit.

Selain itu, penggunaan kulit ikan juga diklaim lebih ekonomis karena tidak perlu sering diganti layaknya penggunaan perban kain kasa.

Baca Juga: Punya Hewan Lucu Panda, Ternyata China Negara dengan Tingkat Eksekusi Tertinggi, Disusul Iran

Baca Juga: Bikin Infeksi Tenggorokan, ini Alasan Omicron Justru Tak Merusak Paru Paru

Tentu saja kulit ikan yang digunakan harus dipastikan bersih dari ancaman kuman dan bakteri. Karena itu kulit ikan yang digunakan ke pasien sudah harus melalui proses sterilisasi dan pembekuan.

Jika disimpan di kulkas, kulit ikan ini mampu bertahan selama dua tahun.

Penelitian serupa juga sedang dilakukan di China. Bedanya, penelitian di China dilakukan pada mencit, sementara para peneliti di Brazil memilih langsung mencobanya ke kulit manusia.

Halaman:

Editor: Timothy Lie

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah