"Ini realtime karena ada di e-rusun, jumlah ini sebenarnya sudah berkurang dibanding awal tahun 2023 yang tembus 12 ribuan," kata Irvan.
Mereka yang keluar rusun itu, lanjut Irvan, ada yang sudah benar-benar lulus dari keluarga miskin, gakin dan ada pula yang ditertibkan.
Lebih lanjut dijelaskan Irvan, bahwa Pemkot Surabaya telah membangun sebanyak 23 rusunawa yang terdiri dari 109 blok dengan jumlah unit sebanyak 5.233 unit hunian.
"Blok Rusunawa yang terbangun merupakan bangunan rumah susun dengan ketinggian antara 4-5 lantai, dan dengan luas unit hunian bervariasi mulai dari 18-36 meter persegi per unitnya," jelas Irvan.
Mengenai berapa harga tarif sewa rusunawa tersebut, Irvan mengatakan bahwa tarif sewa rumah susun hanya Rp10 ribu untuk yang terendah dan yang tertinggi sebesar Rp164 ribu.
Dengan harga tarif sewa yang sangat murah tersebut, maka dimungkinkan faktor itulah yang menyebabkan animo masyarakat tinggi.
Namun demikian, Irvan menegaskan, meskipun harga sewanya sangat murah namun tetap berkualitas.
Irvan menambahkan, bahwa selain jumlah antrean yang sangat panjang, persyaratan penghuni rusun juga sudah diperketat, dengan tujuan yakni guna memastikan pemanfaatan rusunawa sesuai dengan peruntukan.
Baca Juga: Keburu Masuk Masuk Musim Hujan, Pemkot Surabaya Sat Set Wat Wet Kebut Normalisasi Saluran Air!