Siswa SMPN Dipukul Guru di Depan Kelas Terekam Video, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi Kaget

- 29 Januari 2022, 21:23 WIB
Siswa SMPN Dipukul Guru di Depan Kelas Terekam Video, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi Kaget
Siswa SMPN Dipukul Guru di Depan Kelas Terekam Video, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi Kaget /Humas Pemkot Surabaya/

ZONA SURABAYA RAYA- Beredar video seorang guru di SMPN 49 Kota Surabaya memukul siswanya di depan kelas. Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi langsung mendatangi sekolah tersebut.

Video guru SMPN memukul siswanya itu berdurasi 3 detik dan beredar melalui WhatsApp.

Saat mendatangi SMPN 49, Eri Cahyadi mengaku kaget dan kecewa dengan adanya kekerasan dalam video tersebut.

Eri Cahyadi tak menginginkan kejadian itu terulang lagi di Kota Surabaya. Sebab, jika hal itu terulang, maka ia akan berhadapan langsung dengan guru tersebut.

Baca Juga: Persebaya Tekuk PSS Sleman 1-0, Taisei Marukawa dan Bruno Moreira Bintangnya, Bukan Bomber Asal Belanda

"Saya tidak ingin kejadian ini terulang lagi di Surabaya karena guru ini adalah orang tua maka otomatis ngemonge (membimbingnya) harus dengan kasih sayang," kata Wali Kota Eri saat memberi pengarahan di SMPN 49 Surabaya, Sabtu 29 Januari 2022.

"Insyaallah tidak ada maksud guru ini sampai berlebihan, kadang ada capeknya.  Maka, saya minta tolong dan saya titip menjaga anak-anak didik kita di sekolah, karena mereka adalah calon pemimpin bangsa di masa depan," lanjut Eri.

Terkait sanksi yang akan diberikan kepada guru tersebut, Eri mengaku bila akan ada pemeriksaan dari Inspektorat Surabaya.

Namun, ia juga bersyukur bahwa guru yang telah melakukan kekerasan itu langsung menyampaikan permintaan maaf kepada siswanya sebelum video tersebut beredar luas.

Baca Juga: Jangan Asal Ngamen, di Sini Musisi Jalanan Harus Punya Gelar Diploma

"Bagaimana nanti, kita lewati bersama, maka saya minta tolong dan saya titip kepada Kepala Sekolah dan para bapak ibu guru untuk menjaga anak didik kita ini," katanya. 

Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini tak menampik, bahwa kejadian ini adalah salah satu dampak dari pembelajaran via daring yang hampir dua tahun dilakukan. Hasilnya, semangat para murid dan guru menjadi berkurang.

 "Kalau terlalu lama daring itu iya begini dampaknya. Maka, kalau PTM seperti ini harus disiplin untuk meningkatkan akhlak masing-masing anak," tandas Eri Cahyadi. ***

Editor: Ali Mahfud

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah