Hari Pertama PTM 100 persen Surabaya, Walikota Pastikan Sudah Sesuai Prosedur

- 10 Januari 2022, 13:18 WIB
PTM, PTM 100 persen, Surabaya, Tatap Muka, Walikota Surabaya
PTM, PTM 100 persen, Surabaya, Tatap Muka, Walikota Surabaya /Zona Surabaya Raya/Humas Pemkot
ZONA SURABAYA RAYA - Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen sudah resmi dimulai di Kota Surabaya hari ini, Senin, 10 Januari 2022. Walikota Surabaya Eri Cahyadi memastikan berjalannya PTM sudah sesuai prosedur yang ditetapkan pemerintah pusat.
 
Para siswa jenjang Sekolah Dasar dan  Sekolah Menengah Pertama tampak antusias mengikuti sekolah tatap muka perdana. Mereka senang bisa kembali bertemu dan belajar sama-sama dengan sahabat di sekolah.
 
"Rasanya senang bisa kembali lagi bertemu sahabat-teman serta bapak ibu guru di sekolah. Apalagi ada bapak walikota datang ke sekolah," ujar Irvan Santoso, siswa kelas 9 Sekolah Menengah Pertama Santa Maria Kota Surabaya.
 
Selama hari perdana pelaksanaan PTM 100 persen, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersama kepala Dinas Pendidikan Surabaya mengunjungi beberapa titik sekolah untuk mengecek langsung standar protokol yang dilaksanakan.
 
 
Mantan Kepala Bapeko ini mengunjungi antara lain, SMP Negeri 19, SD Muhammadiyah 4, dan SMP Muhammadiyah 5, SMP Santa Maria, serta SD Negeri Kaliasin 1 Surabaya. 
 
"Alhamdulilah berjalan baik. Beberapa persyaratan pada SKB 4 Menteri telah diterapkan. Kami ingin memastikan anak-anak siswa juga mendapat kenyamanan serta rasa safety selama pelaksanaan tatap muka," ujar Eri kepada wartawan.
 
Eri menambahkan, pihaknya meminta Dispendik Surabaya agar menerapkan PTM 100 namun dengan membagi 2 shift. Hal ini dikarenakan adanya jeda antar peserta didik yg tak memungkinkan buat melaksanakan PTM 100 persen pada satu waktu.
 
"Kita terus meyakinkan orang tua wali siswa, meminta persetujuan beliau supaya sekolah ini mampu berjalan nyaman, maka wajib  terdapat persamaan, antara Pemerintah Kota Surabaya serta DPRD buat memberikan sebuah keputusan," imbuh dia.
 
 
Pihak Dinas Pendidikan juga telah melakukan survei terkait teknis PTM yang diharapkan sang setiap sekolah sebelum dimulai.
 
"Apabila selalu belajar online, khawatirnya siswa akan menjadi orang individualistik, ini yang kita takutkan, sebab tidak ada komunikasi antar teman, tidak terdapat komunikasi menggunakan guru maka ini sangat membahayakan. Alhamdulillah PTM ini kita mulai lagi pelan-pelan," imbuh Alumnus ITS ini. ***
 

Editor: Julian Romadhon


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x