Network
ZONA SURABAYA RAYA - Komisi D DPRD Surabaya menyoroti masih ada kerumunan di hari pertama Sekolah Pertemuan Tatap Muka (PTM) 100 persen. Hal ini dikhawatirkan memicu penularan Covid-19.
Anggota Komisi D DPRD Surabaya Herlina Harsono Nyoto mengatakan, pihaknya bersama jajaran Pimpinan DPRD Surabaya, dan Wali Kota Surabaya masih mendapati adanya kerumunan saat pulang sekolah.
Menurut dia, ketika jam pulang sekolah banyak orang tua yang menunggu anaknya keluar sekolah. Ada juga kerumunan siswa yang menunggu dijemput.
"Kalau saat masuk sekolah tidak ada masalah, karena saat setiba di sekolah, siswa langsung masuk kelas sehingga tidak ada kerumunan. Yang menjadi masalah ketika penjemputan," ungkap Herlina.
Herlina mengatakan, celah ini patut untuk dievaluasi kembali. Dia mengimbau dibuat pengaturan jadwal agar tidak pulang bersamaan. "Diperlukan sedikit jeda waktu untuk menghindari kerumunan. Upaya ini juga demi keselamatan anak," ungkapnya.
Herlina turut bersyukur PTM bisa digelar. Dia menyatakan pentingnya sekolah PTM digelar untuk tumbuh kembang psikososial anak. "Lebih dari setahun ini kan anak-anak berinteraksi dengan layar gadget saja, anak-anak juga harus belajar interaksi sosial dengan teman dengan guru," ujarnya.
Namun, dia juga mengingatkan agar PTM dihentikan ketika trend penularan Covid-19 naik. Karena yang paling penting adalah kesehatan dan keselamatan anak.***
