Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya Dinilai Arogan, AJI Angkat Bicara

- 24 September 2021, 13:10 WIB
ILUSTRASI - Aksi solidaritas wartawan menolak tindakan intimidasi dan kekerasan terhadap jurnalis.
ILUSTRASI - Aksi solidaritas wartawan menolak tindakan intimidasi dan kekerasan terhadap jurnalis. /ANTARA FOTO/Noveradika/

ZONA SURABAYA RAYA -Terkait adanya tindakan yang kurang enak menimpa seorang wartawan Kelompok Kerja (Pokja) Sikatan oleh Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, Kompol Mirzal Maulana, hal tersebut membuat Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Surabaya menanggapi insiden tersebut.

Ketua AJI Surabaya,Eben Haezer Panca menyayangkan sikap Kompol Mirzal yang disebut gagal menempatkan diri sebagai pelayan publik.

Eben mengatakan, pada prinsipnya, polisi adalah pelayan publik, dan jurnalis adalah representasi publik karena jurnalis bertugas memberikan informasi kepada publik.

"Sebagai pelayan publik, polisi harus menggunakan pendekatan- pendekatan humanis," kata Eben kepada Zona Surabaya Raya (Pikiran Rakyat Media Network) melalui pesan singkat Whatsapp, Surabaya, Jawa Timur, Jumat 24 September 2021.

Baca Juga: Kinerja Tidak Memuaskan, Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya Arogan

Bahkan Ketua AJI Surabaya menyinggung sikap Mendagri Tito Karnavian yang kerap mengingatkan bagaiamana pelayan publik bersikap.

"Pak Mendagri, Jendral Purn Tito Karnavian yang notabene juga mantan Kapolri, terus menerus mengingatkan itu," lanjut Eben.

Eben juga mengingatkan agar polisi tidak menggunakan pendekatan kekerasan baik yang bersifat verbal apalagi fisik kepada jurnalis.

"Polisi juga tidak bisa menggunakan pendekatan-pendekatan kekerasan, baik verbal maupun nonverbal kepada jurnalis. Hal-hal seperti ini yang seringkali justru membuat polisi dicap arogan," ujarnya.

Halaman:

Editor: Julian Romadhon


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x