ZONA SURABAYA RAYA - Virus Covid-19 varian baru, yakni MU B1621 mulai ditemukan kasus pertama di Kolombia, pada 30 Agustus 2021 lalu.
Virus MU ini langsung membuat World Health Organization (WHO) bersiap dan memperingatkan masyarakat di seluruh dunia untuk waspada.
Sayangnya, hingga sampai saat ini belum diketahui bagaimana resiko dari penularan virus MU ini.
Baca Juga: Varian Baru Covid-19 MU Belum Ditemukan di Jatim, Pasien PMI Jadi Sorotan
Pakar Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (Unair) Laura Navika Yamani meminta masyarakat untuk mulai waspada dengan varian virus mutasi baru Covid-19, yakni virus MU.
Masyarakat dan pemerintah diminta untuk mewaspadainya penularan dan tingkat risiko Covid-19. Terutama, mencegah masuknya varian baru dari luar negeri atau kasus impor.
“Untuk kasus varian MU yang ditemukan saat ini di dunia belum melebihi varian Delta. Walaupun MU sudah dinyatakan sebagai Varian of Interest (VOI) oleh WHO. Dan masih diselidiki, apakah karakteristik dari MU ini bisa escape dari antibodi hasil vaksin atau tidak,” jelas Laura, pada Sabtu, 11 September 2021.
Baca Juga: Pandemi Covid-19, BPJS Kesehatan Surabaya Maksimalkan Layanan JKN-KIS
Untungnya, dia juga mengungkapkan, bahwa sampai saat ini memang belum ditemukan varian MU dari hasil Whole Genum Sequencing (WGS) isolat Indonesia.