Pasca jatuhnya Kuba ke tangan Fidel Castro, Amerika Serikat yang saat itu dipimpin oleh Presiden Kennedy secara diam-diam membantu orang-orang Kuba anti Castro untuk menggulingkan rezim Fidel Castro, melalui sebuah pendaratan di Teluk Babi tahun 1961.
Peristiwa tersebut dikenal dengan nama invasi Teluk Babi. Invasi Teluk Babi berakhir dengan kegagalan, serta mempermalukan wajah Amerika Serikat di dunia internasional.
Sepanjang tahun 1960an, populasi imigran Kuba di Miami sekitar 500.000 orang, sehingga mendapat julukan sebagai Little Havana (Havana Kecil), yang diambil dari nama ibukota Kuba, Havana.
Gelombang imigran dari wilayah Karibia terus berdatangan. Pada tahun 1970an, kekacauan di Haiti dan Nikaragua menyebabkan lebih dari 100.000 imigran dari kedua negara tersebut melarikan diri ke Miami.
Selanjutnya, 150.000 imigran Kuba kembali datang ke Miami dengan menaiki kapal Marel pada tahun 1980.
Dengan demikian keberadaan para imigran Kuba dan Nikaragua di Miami, membuat kota ini sangat ramah terhadap budaya latin, terkhusus bagi mereka yang berbahasa Spanyol, termasuk Messi tentunya.***