Hanya saja, menggelar kompetisi atau turnamen untuk sepak bola wanita di Jatim itu terbilang sulit karena terkendala dana.
Karena itu, pihaknya sekarang ini juga bekerja untuk mencari pendanaan sepak bola wanita di Jawa Timur.
"Sekarang, bagaimana caranya membuka pikiran sponsor agar tertarik untuk masuk dan mengucurkan duitnya," tutur Diyah.
"Karena memang menarik dan asyik, bukan karena kedekatan. Karena tentu para sponsor bukan para penggila bola,” sambungnya.
- Sepak bola wanita dengan perempuan sebagai trendsetter
Dengan kampanye, para sponsor itu bisa mengetahui apa sisi positif dari sepak bola wanita, khususnya di Jatim.
"Dan yang membuatnya optimistis itu adalah, wanita itu di mana-mana menjadi trendsetter," tutur Diyah antusias.
"Seharusnya sepak bola wanita itu jadi trendsetter," sambungnya optimis.
Baca Juga: Kas Hartadi: Bonus Medali Emas SEA Games Filipina 1991 dari PSSI Rp 100 Ribu Seumur Hidup
Menurut Diyah, dalam sejarahnya, sepak bola wanita memang ada bersamaan dengan sepak bola pria.