Resmi Dilarang Penggunaanya, Ternyata ini 5 Bahaya Kandungan Etilen Glikol dan Dietilen Glikol Jika Berlebihan

- 17 November 2022, 17:05 WIB
Ilustrasi obat sirup. Bareskrim Polri lakukan penyelidikan atas maraknya kasus gagal ginjal akut diduga akibat obat sirup.
Ilustrasi obat sirup. Bareskrim Polri lakukan penyelidikan atas maraknya kasus gagal ginjal akut diduga akibat obat sirup. /Pikiran Rakyat/Rafi Fadhilah Rizqullah/

Baca Juga: Kasus Gagal Ginjal Akut Terus Bertambah Biaya Perawatan Pasien Bakal Ditanggung Pemerintah dan BPJS

ZONA SURABAYA RAYA - Dalam beberapa waktu belakangan, unsur etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG) berlebihan menjadi sorotan publik. Alasannya karena kadungan tersebut menyebabkan banyaknya kasus gagal ginjal akut pada anak.

Kasus itu hingga kini masih didalami oleh Kementerian Kesehatan, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dan pihak lainnya terkait apa sebenarnya yang menyebabkan gagal ginjal akut misterius tersebut.

Kasus gagal ginjal akut pada anak yang saat ini sedang menjadi perhatian pemerintah dan dunia kesehatan saat ini telah dalam tahap menentukan siapa saja yang harus bertanggungjawab.

Sementara itu ada nya temuan kandungan etilen glikol dan dietilen glikol berlebihan dapat menyebabkan gagal ginjal akut pada anak.

Baca Juga: Polri Bakal Segera Gelar Perkara Tetapkan Tersangka Kasus Gagal Ginjal Akut

Menurut hasil penelitian diketahui, anak-anak yang menderita gagal ginjal akut itu telah mengonsumsi obat sirup yang di dalamnya mengandung etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG) yang melebihi ambang batas aman.

Seperti telah dijelaskan Kementrian Kesehatan dan BPOM berikut bahaya kandungan EG dan DEG bagi tubuh, salah satunya gagal ginjal akut.

1. Gagal Ginjal Akut
Sejauh ini dugaan terkuat gagal ginjal akut di Indonesia akibat adanya kandungan toksik di dalam obat sirup. EG dan DEG merupakan kandungan cemaran yang ditemukan dalam obat sirup, yang jika dikonsumsi berlebihan berdampak pada kerusakan ginjal.

2. Gangguan Neurologis
Fase awal keracunan EG pada manusia ditandai dengan inebriation (mabuk) yang tidak termetabolisme. Gangguan neurologis tersebut juga bisa dialami saat kondisi keracunan parah seperti bicara cadel, kantuk, kegelisahan, dan disorientasi.

Halaman:

Editor: Timothy Lie


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah