Bulog Tak Dimasukkan Dalam Holding BUMN Pangan, Alasannya Karena Hal ini

- 3 Februari 2022, 15:05 WIB
Gudang Beras Bulog
Gudang Beras Bulog /Mulya Achdami/

ZONA SURABAYA RAYA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengungkapkan alasan Perum Bulog tak masuk ke dalam Holding BUMN Pangan atau ID Food.

Ia mengatakan, Bulog memiliki penugasan yang berbeda yakni sebagai stabilitator harga pangan. Maka dari itu, sedari awal Kementerian BUMN memang akan membuat dua grup pangan dengan fokus yang berbeda.

Yakni terdiri dari fokus pada market dan fokus pada stabilisasi harga pangan.

Menurutnya, Bulog akan tetap menjalankan perannya saat ini yakni membeli produk-produk pertanian dengan standar dan nilai tertentu, kemudian menyimpan di pergudangan atau cold storage untuk akhirnya dikeluarkan ke pasar jika terjadi gejolak harga. Hal itu guna menstabilkan harga pangan di pasar.

Baca Juga: Akselerasi Peningkatan Kinerja BUMN Sektor Konstruksi, Waskita Karya Siap Jualan Properti

ID Food sendiri terdiri dari PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI sebagai induk holding. Serta beranggotakan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia, PT Sang Hyang Seri, PT Perikanan Indonesia, PT Berdikari, dan PT Garam.

Menteri BUMN menjelaskan, nantinya para BUMN sektor pangan yang di bawah ID Food akan banyak berperan sebagai penjamin pembelian atau penyalur (offtaker) hasil pertanian dari petani lokal.

"Selain itu akan mendampingi para petani dan nelayan lokal untuk meningkatkan kualitas produk," ungkap Menteri BUMN.

Menteri BUMN mencontohkan, seperti pada Perikanan Indonesia yang telah melakukan uji coba pada gurita dengan meningkatkan standarisasi ukuran.

Baca Juga: Mantab! RI Sah Punya Holding BUMN Industri Pertahanan

"Kini produk gurita itu telah di ekspor ke sejumlah negara, setelah sebelumnya diolah dengan cara di-steam dan dikemas dengan sistem vakum," jelasnya.

Lalu untuk Sang Hyang Seri saat ini juga sudah mulai memproduksi beras berkualitas tinggi yang kemudian diekspor ke negara-negara Timur Tengah. Hal ini sekaligus sebagai upaya perusahaan pelat merah untuk mendukung petani lokal yang memang mayoritas memiliki pasar domestik.

Halaman:

Editor: Timothy Lie

Sumber: Bulog bumn.info


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x