Network
ZONA SURABAYA RAYA- Mafia pelabuhan kembali menjadi sorotan. Ini setelah Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin memerintahkan jajarannya untuk melakukan operasi intelijen dugaan permainan oknum-oknum di pelabuhan.
Burhanuddin menyebut masih ada indikasi permainan mafia pelabuhan. Dampaknya, biaya logistik menjadi tinggi sehingga memberatkan masyarakat.
Praktik mafia di pelabuhan juga dinilai menghambat bisnis dan investasi. Bahkan, minat investor untuk menanamkan modalnya ke Indonesia menjadi rendah.
"Tindak tegas jika ada indikasi oknum aparat yang terlibat dan menjadi backing para mafia pelabuhan," ungkap Burhanuddin dikutip dikutip dari Antara, Minggu 14 November 2021.
Baca Juga: Awas, Uangmu Melayang karena Robot Trading Ilegal! Kenali Modus Penipuannya
Karena itulah, Jaksa Agung memerintahkan jajarannya untuk melakukan operasi intelijen. Khususnya kejaksaan yang wilayah hukumnya terdapat pelabuhan, seperti Kejaksaan Tinggi Jatim, Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta dan Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara.
Burhanuddin mengungkapkan mafia pelabuhan telah menyebabkan tingginya biaya logistik di pelabuhan. Hal ini dapat menghambat proses bisnis dan investasi.
Bahkan, menurutnya, memiliki efek domino yaitu minat investor menjadi rendah, sehingga mengakibatkan berkurangnya lapangan pekerjaan dan daya beli masyarakat akan ikut menjadi rendah.
Menurut dia, biaya logistik di pelabuhan Indonesia masih tinggi dibandingkan dengan biaya logistik di pelabuhan China sekitar 15 persen dan di pelabuhan Malaysia yang hanya 13 persen.
Baca Juga: Hukum Nikah Online Sah atau Tidak? MUI: Tidak Sah! Begini Penjelasannya
