Diduga Terlibat Bisnis PCR, Luhut Binsar Pandhaitan Panen Hujatan di Twitter

- 3 November 2021, 21:35 WIB
Foto Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan. Politisi Partai Demokrat Yan Harahap menyoroti terkait isu Luhut yang diduga terlibat dalam permainan bisnis tes PCR.
Foto Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan. Politisi Partai Demokrat Yan Harahap menyoroti terkait isu Luhut yang diduga terlibat dalam permainan bisnis tes PCR. /Instagram @luhut.pandjaitan/

ZONA SURABAYA RAYA - Berhembusnya kabar keterlibatan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia Luhut Binsar Pandjaitan dalam bisnis Tes PCR memantik kemarahan netizen di sosial media Twitter. 

 
Lewat tagar Pecat Luhut, netizen ramai-ramai mengecam dan menuntut Presiden Jokowi untuk mengambil tindakan dengan cara mencopot Luhut dari jabatannya. 
 
Hingga pukul 17.30 WIB, tagar Pecat Luhut  berhasil meraih respon sebanyak 2.507 dari netizen di sosial media Twitter. 
 
Netizen Indonesia mengecam permasalahan harga dari sebuah alat tes PCR yang dirasa kelewat mahal. 
 
Hal ini tentunya menjadi keresahan tersendiri bagi masyarakat apalagi di Indonesia tes PCR tersebut digunakan sebagai salah satu syarat untuk bepergian. 
 
Seperti yang diutarakan oleh akun Twitter bernama @bang_Said99. Ia menyindir negara yang membiarkan pejabatnya berbisnis dengan rakyatnya sendiri lewat cuitannya di Twitter.
 
"Bermain-main di Kolam Cuan PCR Rakyat teriak #PecatLuhut. Negara, lewat tangan pejabatnya tidak boleh berbisnis dengan Rakyat, hal tersebut merupakan a buse of power. #PecatLuhut," ujarnya
 
Akun Twitter dengan nama @Dik_Rizalicious dalam cuitannya mempertanyakan harga PCR yang terlampau mahal meski telah diturunkan berkali-kali. 
 
"Ini gimana ceritanya 13rb bisa sampai jutaan, turun ke 900rb, turun lagi ke 300rb/3hari Kemaruk amat #PecatLBP #PecatLuhut," ujarnya. 
 
Selain Luhut Bisar Pandjaitan, satu nama lagi yang diduga terlibat kasus yang sama yaitu Menteri BUMN, Erick Thohir. 
 
Hingga kini desakan kepada Jokowi untuk segera encopot kedua menterinya itu kian deras, netizen berpendapat bahwa kedua menteri tersebut telah memanfaatkan penderitaan rakyat untuk meraup pundi-pundi uang. ***
 

Editor: Julian Romadhon


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x