Network
ZONA SURABAYA RAYA - Jika pernah mengikuti diet keto, mungkin Anda dapat mengerti kandungan dari sebuah produk melalui susunan bahannya.
Erythritol adalah alkohol gula nol kalori yang terbuat dari jagung yang sering menggantikan gula dalam diet atau produk rendah karbohidrat.
Hal itu juga ditemukan dalam pengganti gula seperti Splenda dan Truvia. Menurut sebuah studi tahun 2023 di Nature Medicine, pemanis buatan ini, terutama erythritol, dapat meningkatkan risiko pembekuan darah.
Penelitian ini memiliki empat bagian. Pada awalnya, para peneliti mengamati lebih dari 1.000 orang.
Baca Juga: Apakah Anda Mengetahui Apa Itu Kemoterapi dan Efeknya pada Tubuh? Berikut Penjelasannya
Para peneliti menganalisis risiko mereka mengalami kejadian kardiovaskular seperti serangan jantung atau stroke dalam tiga tahun berikutnya.
Orang yang paling berisiko adalah mereka yang memiliki jumlah erythritol lebih tinggi dalam darahnya.
Baca Juga: Tahukah Anda jika Workaholic dapat Mengundang Beragam Penyakit? Simak Penjelasan Lengkapnya!
Tetapi para peneliti tidak sepenuhnya yakin tentang hubungan antara erythritol dan risiko kardiovaskular, jadi mereka menindaklanjutinya dengan lebih banyak orang.
Mereka menemukan lebih dari 2.000 orang di Amerika Serikat dan lebih dari 800 orang di Eropa berpartisipasi dalam penelitian ini.
Orang-orang di Amerika Serikat dengan jumlah erythritol tinggi dalam tubuh mereka 80% lebih mungkin mengalami kejadian kardiovaskular. Orang-orang di Eropa memiliki risiko dua kali lipat.
Efek eritritol
Para peneliti ingin melihat bagaimana erythritol berdampak pada darah, sehingga mereka melakukan lebih banyak tes di laboratorium.
Erythritol membuat trombosit lebih reaktif dan dapat menyebabkan pembekuan darah.
Baca Juga: Apa Manfaat Daun Kemangi di Kuliner? Salah Satunya Mencegah Diabetes dan Selengkapnya di Sini
Bagian keempat dari penelitian ini merekrut delapan orang sehat. Ketika mereka meminum 30 gram erythritol yang dilarutkan dalam air, darah mereka mencatat tingkat erythritol yang signifikan hingga tiga hari setelahnya.
Tingkat ini cukup tinggi untuk mempengaruhi trombosit darah, menurut tingkat yang diukur dalam tes laboratorium.
Baca Juga: Diabetes Bisa Mempengaruhi Kesehatan Jantung, Ketahui Cara Meminimalisir Risikonya
