"Orang yang mudah mengalami cemas atau panic attack berisiko mengalami produksi asam lambung berlebihan, atau bisa juga akibat stres," lanjut Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Gastroenterologi Hepatologi ini.
Naiknya asam lambung ke kerongkongan dapat menimbulkan beberapa gejala, seperti rasa terbakar di dada, nyeri dada, serta rasa tidak nyaman saat menelan makanan
Bisa juga rasa asam di mulut, merasa sesak seperti asma, rasa perih di perut, dan kadang menyebabkan sakit kepala.
Dijelaskan dr. Hasan, pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk mendiagnosa GERD adalah dengan endoskopi, atau menggunakan kamera kecil yang dimasukkan melalui mulut untuk melihat kondisi kerongkongan, lambung, dan usus dua belas jari.
Adapun terapi penyembuhan GERD biasanya berlangsung selama satu hingga dua bulan, dan menjalankan pola hidup dengan baik, sesuai dengan anjuran dokter.
Pola hidup dan kebiasaan yang bisa diterapkan antara lain :
- Beri jeda makan dengan tidur setidaknya 2 – 3 jam
- Konsumsi makanan ringan ketika kita belum sempat makan, agar perut tidak dalam kondisi kosong dalam jangka waktu lama.
- Saat perut kosong, hindari mengonsumsi bahan makanan yang dapat menyebabkan produksi gas lambung berlebihan, termasuk produk olahan keju dan susu.
- Bersikap tenang ketika mengalami gejala naiknya asam lambung. Ingat, stres akan meningkatkan produksi asam lambung.
- Untuk penanganan sementara, obat-obatan seperti antacid atau sirup untuk pencernaan yang banyak dijual di pasaran bisa menjadi pilihan untuk pertolongan pertama.
"Menjalani pola hidup sehat perlu diterapkan disertai dengan menghindari faktor-faktor yang dapat menyebabkan GERD, agar penyakit ini tidak kambuh kembali," tegas dr. Hasan. ***