Penting untuk Kenali Kesehatan Organ Intim Kewanitaanmu

- 26 Februari 2022, 15:45 WIB
Ilustrasi wanita.
Ilustrasi wanita. /Pexels
 
ZONA SURABAYA RAYA - Suatu hal penting bagi kaum hawa mengenali kondisi kesehatan organ intim kewanitaannya. 
 
Kesehatan vagina menjadi bagian penting dari keseluruhan kehidupan kesehatan seorang wanita. Munculnya masalah bisa disebabkan oleh Anda sendiri yang masih abai atau menganggap kurang penting.
 
Spesialis Obsgyn Rumah Sakit Husada Utama Surabaya dr. Unggul Prabowo, SpOG, mengungkapkan masalah pada vagina juga mempengaruhi kesuburan, hasrat untuk berhubungan seksual, dan kemampuan untuk mencapai kepuasan.
 
"Permasalahan yg terus berlanjut dapat meluas pada keseluruhan kualitas hidup, menimbulkan stress, gangguan interaksi bersama pasangan bahkan mempengaruhi rasa percaya diri seorang wanita," urai Unggul dikutip dari situs Husada Utama Hospital. 
 
Unggul menyarankan, kaum hawa mencermati permasalahan umum yang terjadi pada vagina dan bagaimana menjaga kesehatannya.
 
 
Lantas, apa yang mempengaruhi kesehatan vagina?
 
Lanjut Dia, ada beberapa faktor yang bisa mempengaruhinya, ada yang dapat dicegah, namun ada beberapa yang sulit dikendalikan. Yakni sebagai berikut:
 
1. Kebiasaan berhubungan yang tak lazim
Salah satu yang sering kalah berhubungan seksual tanpa pelindung. Hal ini beresiko terjadi penularan penyakit seksual. Perilaku seksual agresif atau seperti pemaksaan atau seks dengan kekerasan dapat menyebabkan cedera pada vagina.
 
2. Gangguan kesehatan tertentu
Penyakit Diabetes dapat menyebabkan kekeringan pada vagina. Selain itu, lengobatan dan penggunaan produk-produk feminim hygiene atau penggunaan antibiotik dalam jangka waktu lama akan menyebabkan peningkatan resiko infeksi jamur.
 
Beberapa jenis antihistamin dapat menyebabkan kekeringn pada vagina. Penggunaan tapon vagina dapat mendorong infeksi bakteri ke dalam vagina. Selain itu, penggunaan kontrasepsi, Spermisida dan Nuvaring (ring vagina) dapat menyebakan iritasi.
 
3. Kondisi Kehamilan dan Persalinan
Selama kehamilan, proses menstruasi tidak terjadi sampai selewat masa nifas dan selama kehamilan, lendir vagina akan meningkat.
 
 
Pada proses persalinan dapat terjadi robekan pada vagina baik sebagai akibat jalan lewatnya bayi maupun karena tindakan memperlebar jalan lahir (episiotomy / insisi pada vagina) yang dibuat oleh dokter untuk mempermudah proses persalinan. Sementara itu, proses persalinan tersebut juga dapat menyebabkan berkurangnya tonus otot dinding vagina.
 
4. Masalah psikis. 
Kecemasan dan depresi yang dialami seorang wanita berperan besar pada rendahnya gairah seksual, maka hal tersebut akan berlanjut pada ketidaknyamanan bahkan rasa sakit pada saat berhubungan.
 
Penyebab lainnya misalkan pernah mendapat kasus pelecehan seksual, pemaksaan atau pengalaman seksual pertama kali yang menyakitkan.
 
5. Faktor Usia.
Faktor usia berperan penting pada kondisi vagina. Pada usia menopause (berhenti haid), vagina akan mengalami penurunan elastisitas.
 
 
6. Faktor hormonal
Perubahan pada kadar hormon dalam tubuh mempengaruhi kondisi vagina. Misalkan, penurunan hormon estrogen yang terjadi pada kondisi-kondisi: menopause, setelah persalinan, selama proses laktasi.
 
Penurunan kadar estrogen dapat mengakibatkan penipisan dinding vagina yang menyebabkan rasa tidak nyaman bahkan timbul nyeri pada saat berhubungan seksual. ***

Editor: Timothy Lie

Sumber: Husada Utama Hospital


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x