Mengenal GERD Akibat Asam Lambung Naik, Yuk Simak Apa Penyebab, Gejala, Serta Terapi Penyembuhannya

- 22 Maret 2022, 14:40 WIB
Mengenal GERD Akibat Asam Lambung Naik, Yuk Simak Apa Penyebab, Gejala, Serta Terapi Penyembuhannya/Foto: Ilustrasi Orang Sakit Asam Lambung
Mengenal GERD Akibat Asam Lambung Naik, Yuk Simak Apa Penyebab, Gejala, Serta Terapi Penyembuhannya/Foto: Ilustrasi Orang Sakit Asam Lambung /Pixabay/derneuemann

ZONA SUEABAYA RAYA - Pola makan yang tidak baik dapat menyebabkan gastroesopha­geal reflux disease (GERD) atau penyakit yang ditimbulkan oleh naiknya asam lambung ke kerongkongan.

Diantara pola makan tidak baik atau tidak teratur, sebagai momok kumatnya asal lambung ini antara lain padatnya aktivitas harian yang kerap menyebabkan seseorang melewatkan waktu makan.

Ketika ada kesempatan untuk makan, porsi makanan yang dikon­sumsi langsung dalam jumlah banyak.

Atau terkadang, akibat ter­lalu lelah beraktivitas seharian, di malam hari sehabis makan langsung tidur.

Baca Juga: Perpanjangan PPKM, Surabaya Satu-satunya Kota Terbesar Masuk PPKM Level 1 di Jawa-Bali

Dokter Hasan Maulahela, Sp.PD-KGEH dari RS Pondok Indah menjelaskan, di antara kerongkongan dan lambung, terdapat klep yang mencegah naiknya asam lambung ke kerongkongan.

Tapi karena suatu kondisi, terjadi gangguan pada fungsi klep yang menyebabkan asam yang seharusnya berada di lambung, naik ke kerongkongan.

"Kondisi tertentu menyebabkan gangguan pada fungsi klep sehingga asam lambung yang seharusnya berada di lambung menjadi naik ke kerongkongan," kata dr. Hasan.

Selain pola makan yang tidak teratur, penyebab lain yang menjadi faktor risiko terjadinya GERD atau asam lambung yaitu: merokok, mngonsumsi kafein dan makanan berle­mak secara berlebihan serta obesitas.

Baca Juga: Bareskrim Polri Benarkan Ada Laporan Juragan 99 yang Juga Bos Arema FC, Ini Kasus yang Dilaporkan

"Orang yang mudah mengalami cemas atau panic attack berisiko mengalami produksi asam lambung berlebihan, atau bisa juga akibat stres," lanjut Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Gastroenterologi Hepatologi ini.

Naiknya asam lambung ke kerongkongan dapat menimbulkan beberapa gejala, seperti rasa terbakar di dada, nyeri dada, serta rasa tidak nyaman saat menelan makanan

Bisa juga rasa asam di mulut, merasa sesak seperti asma, rasa perih di perut, dan kadang menyebabkan sakit kepala.

Dijelaskan dr. Hasan, pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk mendiagnosa GERD adalah dengan endoskopi, atau menggunakan kamera kecil yang dimasukkan melalui mulut untuk melihat kondisi kerongkongan, lambung, dan usus dua belas jari.

Baca Juga: Ramalan Kartu Tarot Minggu ini, 21-27 Maret 2022: Zodiak Virgo, Libra, Scorpio, Taurus Datanglah Kesuksesan

Adapun terapi penyembuhan GERD biasanya berlangsung selama satu hingga dua bulan, dan menjalankan pola hidup dengan baik, sesuai dengan anjuran dokter.

Pola hidup dan kebiasaan yang bisa diterapkan antara lain :

  1. Beri jeda makan dengan tidur setidaknya 2 – 3 jam
  2. Konsumsi makanan ringan ketika kita belum sempat makan, agar perut tidak dalam kondisi kosong dalam jangka waktu lama.
  3. Saat perut kosong, hindari mengonsumsi bahan makanan yang dapat menyebabkan produksi gas lambung berlebihan, termasuk produk olahan keju dan susu.
  4. Bersikap tenang ketika mengalami gejala naiknya asam lambung. Ingat, stres akan meningkatkan produksi asam lambung.
  5. Untuk penanganan sementara, obat-obatan seperti antacid atau sirup untuk pencernaan yang banyak dijual di pasaran bisa menjadi pilihan untuk per­tolongan pertama.

"Menjalani pola hidup sehat perlu diterapkan disertai dengan menghindari faktor-faktor yang dapat menyebabkan GERD, agar penyakit ini tidak kambuh kembali," tegas dr. Hasan. ***

Editor: Budi W

Sumber: RSPondokIndah.co.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah