Waspadai Gejala Long Covid, Pasien yang Sudah Sembuh pun Bisa Terserang Lagi

- 5 Juni 2021, 21:42 WIB
Ilustrasi virus corona atau Covid-19
Ilustrasi virus corona atau Covid-19 /Unsplash/Martin Sanchez

ZONA SURABAYA RAYA - Bahaya virus corona (Covid-19) terus berkembang. Terkini muncul gejala Long Covid. Masyarakat harus mewaspadai gejala ini. Sebab mereka yang pernah positif dan sembuh, bisa terserang Covid-19 lagi.

Hasil penelitian yang dilakukan
Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, sebamnyak 53,7 persen pasien merasakan gejala Long Covid selama satu bulan. Lalu 43,6 persen selama satu hingga enam bulan, dan 2,7 persen selama enam bulan lebih.

Gejala yang ditimbulkan dari Long Covid ini diantaranya pelemahan fisik secara umum, sesak nafas, nyeri sendi, nyeri otot, batuk, diare, kehilangan penciuman, dan pengecapan.

Baca Juga: KPI Hentikan Sinetron Suara Hati Istri: Zahra, Indosiar Bakal Ubah Cerita

"Pasien COVID-19 perlu mewaspadai hal ini, meski gejala Long COVID bisa diatasi secara medis," kata Kombes Pol Yahya, dokter spesialis paru yang juga Kabag Pembinaan Fungsi Rumah Sakit Bhayangkara R. Said Sukanto, Sabtu, 5 Juni 2021.

Yahya menambahkan secara gender,pasien laki-laki juga lebih besar peluangnya terkena efek Long Covid. Terutama bagi mereka yang merokok.

"Biasanya pasien COVID-19 yang bergejala berat atau mungkin yang berhasil sembuh setelah dibantu ventilator, memiliki kemungkinan lebih besar untuk menderita Long Covid ini," papar dia.

Baca Juga: Uang Negara Rp352 Miliar Nyaris Dikorupsi, Kejaksaan Kini Usut Dua Bank Pemerintah di Surabaya

Kata Yahya, salah satu faktor penting dari gejala Long Covid dipicu oleh kondisi psikologis pasien. “Memang ada kelemahan seseorang, gampang cemas, gampang depresi, ini juga faktor yang membuat seseorang Long Covid," terang dia.

Lalu bagaimana jika sudah terserang long covid? Yahya menyarankan pada yang bersangkutan untuk terus berkonsultasi dengan dokter.

Terkait pasien yang kehilangan kemampuan penciuman dan pengecapan, Yahya menyarankan agar pasien tersebut kembali melatih indera penciuman agar sensitivitasnya kembali pulih.

Baca Juga: Wali Kota Surabaya Umbar Janji Pendapatan Rp7 Juta, Survei Unair: 73 Persen Penghasilan Warga Anjlok

"Untuk pasien yang kehilangan kemampuan penciuman dan pengecapan memang perlu dibangkitkan lagi sensitivitasnya, seperti mencium bau-bau yang sangat menyengat seperti minyak kayu putih dan minyak yang sangat harum. Ini perlu dilatih setiap hari agar pulih secepatnya," tandas Yahya.

Sementara itu, Ahli Virologi Universitas Udayana I Gusti Ngurah Kade Mahardika menjelaskan semua jaringan tubuh manusia bisa terinfeksi oleh virus penyebab COVID-19 ini.

Baca Juga: Hasil Survei: PDIP Tertinggi, Ganjar Kedua di Bawah Prabowo, masih tak Mau Usung si Gubernur Jateng?

"Jadi, Long Covid ini membuat pasien berisiko kerusakan jaringan tubuh dalam jangka panjang hingga menyebabkan gangguan respons imun dan gangguan saraf. Karena itu, mohon jangan lagi menganggap remeh COVID-19 ini," katanya.***

 

Editor: Ali Mahfud


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah