Network
ZONA SURABAYA RAYA - Rusia mendapatkan sanksi ekonomi, imbas dari serangan militer ke Ukraina. Namun demikian China menganggap sanksi terhadap negara Putin itu ilegal sehingga layak ditentang.
"China menentang sanksi untuk mengatasi masalah, apalagi sanksi unilateral tersebut tidak sesuai dengan hukum internasional," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri China (MFA) Wang Wenbin.
Menurut dia, sanksi bukan menyelesaikan masalah, justru menciptakan masalah baru. Ia juga mengingatkan AS agar tidak merusak kepentingan China dan pihak lain dalam mengatasi krisis Ukraina.
Baca Juga: PERANG DUNIA 3 Dianggap Sebagai Upaya RUSIA Tebar Kepanikan
"Kami juga meminta agar pihak AS tidak mengganggu kepentingan China dan pihak lain ketika menangani masalah Ukraina dalam kaitannya dengan Rusia," ujarnya.
"Kami juga meminta agar pihak AS tidak mengganggu kepentingan China dan pihak lain ketika menangani masalah Ukraina dalam kaitannya dengan Rusia," ujarnya.
China menentang sanksi untuk mengatasi masalah, apalagi sanksi unilateral tersebut tidak sesuai dengan hukum internasional. Diketahui AS bersama Kanada dan beberapa negara Eropa menghapus Rusia dari SWIFT pada Sabtu 26 Februari 2022.
Ditegaskan China akan tetap menjalin kerja sama perdagangan dengan Rusia yang terkena sanksi sistem pembayaran antarbank internasional (SWIFT) oleh Amerika Serikat dan beberapa negara sekutunya terkait krisis Ukraina.
Baca Juga: Picu Perang Dunia 3 FIFA Larang Rusia Main Pada Laga Internasional
"China dan Rusia akan tetap melanjutkan kerja sama perdagangan secara normal dengan semangat saling menghormati dan saling menguntungkan," kata Wang.***
