Evaluasi Kinerja BPR dan BPRS 2023, Ungkap Tantangan dan Inovasi di Jawa Timur

- 5 Desember 2023, 15:00 WIB
Kepala OJK Jatim, Giri Tribroto
Kepala OJK Jatim, Giri Tribroto /Timothy Lie/Zona Surabaya Raya

 

ZONA SURABAYA RAYA - Evaluasi Kinerja BPR dan BPRS 2023 di Jawa Timur mengungkapkan upaya OJK Jatim untuk memperkuat perbankan regional.

Dalam kegiatan ini, 279 BPR dan BPRS menandatangani Nota Kesepahaman dengan perguruan tinggi setempat untuk meningkatkan daya saing melalui digitalisasi dan pengembangan SDM pada Selasa 5 Desember 2023.

OJK Jatim menyatakan bahwa sinergi antara regulator dan industri perbankan telah mempengaruhi kinerja perbankan di wilayah ini dengan baik, tercermin dari indikator keuangan yang masih stabil.

Baca Juga: Mantap! Pikiran-Rakyat.com Raih Penghargaan Media Daerah Terproduktif 2023 dari OJK

Kepala OJK Jatim, Giri Tribroto, dalam sambutannya menyatakan, “Sinergi antara OJK dengan industri perbankan turut berdampak pada kinerja perbankan di Jawa Timur yang masih terjaga dengan baik.”

Beliau juga menyoroti bahwa “industri BPR dan BPRS dihadapkan pada tantangan struktural seperti kebutuhan akan penguatan permodalan dan peningkatan kualitas SDM.”

Tambahannya, “Program Wani Sinau! diharapkan menjadi langkah awal untuk kolaborasi yang lebih luas di masa mendatang setelah evaluasi untuk penyempurnaan dilakukan.”

Baca Juga: Terbongkar Biang Kerok Warga RI Sering Terjerat Pinjol Ilegal, OJK Ungkap Ada Kebiasaan Begini

Namun, sejumlah tantangan dari segi struktural seperti modal, tata kelola, teknologi informasi, serta kuantitas dan kualitas SDM masih menjadi fokus.

Untuk menghadapi tantangan tersebut, BPR/S diharapkan melakukan konsolidasi dan transformasi menuju layanan yang lebih cepat, mudah, dan terjangkau.

OJK telah merumuskan Roadmap 2021-2025 untuk mengembangkan industri ini agar lebih adaptif terhadap perubahan ekosistem ke depan.

Baca Juga: Pembiayaan Kredit UMKM Bakal Bisa Meningkat, OJK dan LPIP Sudah Bersinergi Perluas Informasi Kinerja Debitur

Sejalan dengan UU Pengembangan Sektor Jasa Keuangan, Bank Perkreditan Rakyat bertransformasi menjadi Bank Perekonomian Rakyat, diharapkan untuk turut mendorong pertumbuhan perekonomian, terutama pada segmen mikro, kecil, dan menengah.

Untuk mencapai hal ini, OJK Jatim menginisiasi program Wani Sinau! yang memperkuat kerja sama antara asosiasi perbankan dengan perguruan tinggi, membuka peluang bagi multiplier effect dalam industri perbankan dan peningkatan kompetensi SDM melalui program pengabdian masyarakat dan magang.

Evaluasi Kinerja BPR dan BPRS 2023 di Jawa Timur menyoroti beberapa poin penting:

Baca Juga: Indeks Literasi dan Inklusi Keuangan Meningkat, OJK Jatim Target Naikkan Kredit Perbankan

1. Kinerja yang terjaga

OJK Jatim menyatakan bahwa kinerja perbankan di Jawa Timur masih terjaga dengan baik, terbukti dari indikator keuangan seperti kecukupan modal yang di atas threshold, likuiditas yang mencukupi, serta mitigasi risiko kredit yang efektif.

2. Tantangan struktural

Industri BPR dan BPRS dihadapkan pada beberapa tantangan, termasuk kebutuhan akan penguatan permodalan, peningkatan tata kelola, keterbatasan infrastruktur TI, serta kualitas dan kuantitas SDM.

Perubahan perilaku masyarakat terhadap layanan perbankan juga menjadi tantangan, di samping persaingan antar lembaga keuangan yang semakin ketat.

Baca Juga: Selesaikan Permasalahan di Industri Asuransi OJK Berkomitmen Meningkatkan Perlindungan Terhadap Konsumen

3. Transformasi ke arah yang lebih baik

Untuk mengatasi tantangan tersebut, OJK telah merumuskan Roadmap pengembangan industri BPR dan BPRS tahun 2021-2025 sebagai upaya untuk mengarahkan industri ini menjadi lebih adaptif dan kuat dalam menghadapi perubahan ekosistem ke depan.

4. Peran BPR/S dalam perekonomian

Sejalan dengan UU Pengembangan dan Penguatan Sektor Jasa Keuangan, BPR diharapkan untuk berperan aktif dalam menumbuhkan perekonomian, terutama pada segmen mikro, kecil, dan menengah, yang menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia.

5. Kerja sama dengan perguruan tinggi

Inisiatif kerja sama antara Asosiasi Industri Perbankan BPR dan BPRS dengan perguruan tinggi di Jawa Timur (UNAIR, UINSA, UPN) melalui program Wani Sinau! diharapkan memberikan efek positif bagi industri BPR dan BPRS serta perguruan tinggi itu sendiri dengan melibatkan dosen sebagai mentor BPR dan BPRS serta melalui program magang.

Baca Juga: Marak Pembobolan M-Banking, OJK Ajak Masyarakat Jalankan 6 Langkah Pengamanan

Harapannya, program ini akan berkembang lebih luas setelah evaluasi untuk penyempurnaan dilakukan.***

 

 

 

Editor: Timothy Lie


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah