Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kota Surabaya, Irvan Wahyudradjat, menekankan bahwa kegiatan ini bukan hanya untuk mendata keluarga miskin (gakin), tetapi juga untuk warga sejahtera dan prasejahtera.
Data yang terkumpul merupakan representasi dari seluruh masyarakat Surabaya.
"Data kemiskinan tahun 2022 akan berbeda dengan data tahun 2024 karena adanya berbagai intervensi yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kota Surabaya. Kami optimis bahwa dengan sinkronisasi data ini, kami dapat merumuskan kebijakan yang lebih efektif untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ungkap Irvan.
Melalui langkah-langkah proaktif ini, Wali Kota Eri Cahyadi dan Bappenas menunjukkan komitmennya untuk terus berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat Surabaya dan mengurangi tingkat kemiskinan secara signifikan.
Baca Juga: Proyek Underpass Taman Pelangi Surabaya, Pemkot Gelontor Dana Awal Rp80 Miliar, Ini Peruntukannya
Dengan pembaruan data yang lebih akurat dan berkelanjutan, diharapkan masyarakat Surabaya akan semakin sejahtera dan berdaya pada masa yang akan datang.***