Di sisi lain, Kepala Dinas Sosial Kota Surabaya Anna Fajriatin sebelumnya menyampaikan bahwa warga yang tergolong miskin umumnya tidak keberatan dengan kebijakan pemerintah kota menempelkan stiker penanda di rumah mereka, namun tak dipungkiri bahwa terdapat warga yang menolak rumahnya ditempeli stiker.
Dirinya mengatakan bahwa aparat pemerintah kelurahan dan kecamatan bakal mendata warga miskin yang menolak rumahnya ditempeli stiker, kemudian melaporkannya ke pemerintah kota.
Menurutnya warga yang menolak rumahnya ditempeli stiker penanda keluarga miskin selanjutnya dapat diusulkan untuk dikeluarkan dari daftar warga dengan kategori miskin yang membutuhkan bantuan sosial dari pemerintah.***