Pemain Persebaya, Rizky Ridho Ungkap Sempat Sedih Tak Bisa Bisa Berlaga Saat Hari Jadi Indonesia

- 23 September 2021, 10:45 WIB
tangkap layar kaca Rizky Ridho Ramadhani
tangkap layar kaca Rizky Ridho Ramadhani /Instagram/@rizkyridhoramafhani

ZONA SURABAYA RAYA - Salah satu pemain Persebaya, Rizky Ridho Ramadhani mengungkapkan, bahwa dirinya sempat sedih karena tak bisa berlaga di hari ulang tahun Indonesia.

Ridho sapaan akrabnya, menjelaskan bahwa saat itu dia sedang bertanding dengan Timnas U-18 untuk membela Indonesia melawan Malaysia.

Tapi sayangnya, karena suatu hal, Ridho harus pasrah pergi dari lapangan dan tidak bisa melanjutkan perjuangannya hingga titik akhir pertandingan.

Baca Juga: Kisah Supriadi, Pemain Persebaya yang Pernah Ditipu Saat di Jakarta

tangkap layar kaca Rizky Ridho Ramadhani saat menjadi bintang tamu dalam podcast yang dikomandoi oleh Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji
tangkap layar kaca Rizky Ridho Ramadhani saat menjadi bintang tamu dalam podcast yang dikomandoi oleh Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji Armuji

Arek Suroboyo Barat ini, ternyata sudah menyukai sepak bola sejak duduk dibangku sekolah dasar dan telah berpindah-pindah klub, baik di Surabaya maupun di Sidoarjo.

Hal ini diketahui, usai Ridho menjadi salah satu bintang tamu dari podcast milik Wakil Wali Kota Surabaya, yakni Armuji.

Ridho kemudian menceritakan pengalamannya sejak kecil, hingga kesedihan yang dialami saat tak bisa membela Indonesia pada salah satu pertandingan.

Baca Juga: Lawan Bhayangkara FC, Persebaya Janji Main Lebih Ngeyel, Supporter: Jangan Bikin Malu Surabaya

Saat itu, Ridho mengingat, bahwa lawan main yang cukup berat untuk timnya, saat berlaga bersama Timnas U-18, adalah negara Malaysia.

“Mungkin lawan paling berat waktu itu Malaysia, cuman saya waktu itu saya nggak bisa main karena sudah kena kartu kuning 2 kali,” ujar Ridho yang dikutip dari YouTube Armuji, pada Kamis, 23 September 2021.

Ridho juga mengaku, bahwa saat itu dirinya sempat masuk pada ajang final, hanya saja karena dua kartu kuning yang diterima membuatnya harus bergeser dari lapangan hijau.

Baca Juga: Jelang Duel Jumat, Bhayangkara FC 'Panasi' Persebaya Surabaya, Kombes Pol Sumardji: Bismillah 3 Poin!

“Sempat final, 17 agustus lagi, menyesal saya untuk semifinal. Alhamdulillah juara 3,” ungkapnya.

Selain itu, Ridho juga mengungkapkan, bahwa orang tuanya sejak kecil sudah memberikan support untuknya, khususnya dalam hal sepak bola.

Hal ini dimulai, sejak Ridho sering bermain bola dijalanan, kedua orang tuanya takut, apabila anaknya akan celaka. Sebab, banyak sekali kendaraan yang lalu lalang.

Baca Juga: Persebaya Kebobolan 7 Gol, Ernando Ari Tetap Jadi Pilihan Aji Santoso

Akhirnya, Ridho mendapat izin untuk masuk ke Sekolah Sepakbola (SSB) di kawasan rumahnya, sebelum dia banyak berpindah club di Surabaya atau di Sidoarjo.

Hingga pada suatu pertandingan, Ridho mengingat, bahwa orang tuanya akan memberikan uang sebesar Rp50.000 ribu rupiah, jika Ridho bisa mencetak gol.

Sayangnya, Ridho tak berhasil. Maka uang itu juga tak jadi diberikan kepadanya. Hal ini membuatnya tertawa mengingat tingkahnya saat masih kecil.

Baca Juga: Persebaya Siap Bangkit, Ini Nama Pemain Usulan Supporter untuk Melawan Bhayangkara FC, Nomor 13 Out?

“Jadi orang tua mau kasih 50 ribu kalau bisa cetak gol. Tapi karena terlalu ambisi, saat di gawang bolanya melenceng. Nggak jadi dapat uang,” kenangnya.***

Editor: Ali Mahfud


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x