Aset Yayasan Unitomo yang Diduga Dijual Senilai Rp 27 Miliar, Alumni: Profesor E Sudah Tersangka

- 7 Agustus 2021, 11:06 WIB
Lokasi aset Yayasan Unitomo di Trawas, Mojokerto. Kasus dugaan aset ini dalam penyidikan Polda Jatim
Lokasi aset Yayasan Unitomo di Trawas, Mojokerto. Kasus dugaan aset ini dalam penyidikan Polda Jatim /IST

ZONA SURABAYA RAYA - Dugaan penjualan aset Yayasan Pendidikan Cendekia Utama (YPCU) Universitas Dr. Soetomo (Unitomo) Surabaya terus bergulir. Alumni Utomo yang juga sebagai pelapor kasus ini ke Polda Jatim mengungkap aset yang diduga dijual ini senilai Rp 27 miliar.

Moh. Taufik, alumnus Fakultas Hukum Unitomo Surabaya mengungkapkan aset berupa tanah milik Yayasan Pendidikan Cendekia Utama (YPCU) Unitomo itu seluas 9.000-an meter persegi di daerah Trawas, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.

Aset YPCU Unitomo tersebut semula akan dibangun kampus baru Unitomo. Namun dari investigasi yang dilakukan, kata Taufik, lahan tersebut kini diperjualbelikan dengan cara dikavling-kavling.

"Luasnya 9.000 meter persegi lebih, hampir 1 haktare. Dulu harga tanah di sana masih sekitar Rp2 juta meter persegi, sekarang sudah Rp3 juta meter per segi," ungkap Taufik kepada Zona Surabaya Raya, Sabtu, 7 Agustus 2021.

Baca Juga: Ngeri! Teror Anak-anak dengan Wafer Isi Silet, Ini Pengakuan Pelaku Asal Jember

Jika dikalkulasi, maka nilai aset YPCU Unitmo di Trawas, Mojokerto itu sekitar Rp27 miliar (9.000 x 3.000.000). Karena itulah, Taufik berkeyakinan ada pelanggaran terhadap Undang-Undang Yayasan dan Undang-Undang Perdagangan.

"Ini (penjualan aset YPCU Unitomo, red) bertentangan 70 Undang Undang Yayasan, ancamannya 5 tahun penjara," Taufik.

Karena itulah, Taufik bersama alumni Unitomo lainnya berani melaporkan kasus dugaan penjualan aset YPCU Unitomo ke Polda Jatim pada 29 Maret 2021. Laporannya itu teregister dengan nomor laporan LP-B/17/III/Res 2.1./2021/SUS/SPKT Polda Jatim.

Baca Juga: Pemilik e-KTP Dapat Bantuan Rp600 Ribu Mulai 29 Agustus 2021, Hoaks atau Fakta?

Halaman:

Editor: Ali Mahfud


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah